Senin, 24 Januari 2011

Memanfaatkan Sampah di Rumah untuk Pupuk Kompos

Buat temen-temen yang pengen memanfaatkan sampah rumah tangga yang ada di rumah, ada cara yang cukup simpel, yaitu dengan “menyulap” sampah-sampah tersebut menjadi pupuk organik. Pupuk organik dari sampah, bisa kita aplikasikan sendiri untuk tanaman-tanaman di halaman kita, atau bisa juga kita jual ke teman-teman kita dengan harga murah. Lumayan kan, bisa untuk nambah-nambah penghasilan.


Langkah-langkah mempuat pupuk kompos dari sampah rumah tangga adalah sebagai berikut:

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu sampah rumah tangga, pisau, EM4, air, botol Aqua 1 liter, karung plastik berongga, alat pengaduk, dan tali rafia.

2. Pisahkan sampah organik dengan sampah anorganik. Sampah yang digunakan untuk membuat pupuk kompos adalah sampah organik.

3. Sampah organik yang sudah dipisahkan dengan sampah anorganik harus dicacah agar ukurannya lebih kecil, sehingga mudah terdekomposisi.

4. Larutkan 2 tutup botol EM4 dengan 1 liter air, kocok sampai tercampur seluruhnya.

5. Campurkan sampah organik tadi dengan larutan EM4 sampai kadar airnya mencapai ± 30%. Kemudian aduk sampai rata. Dapat juga dicampur dengan seresah-seresah, atau serbuk gergaji, atau pupuk NPK, tapi kalau nggak mau dicampur juga nggak apa-apa kok.

6. Kalau sudah tercampur rata, masukkan ke dalam karung plastik berongga, kemudian ikat menggunakan tali rafia. Simpan di tempat yang terhindar dari cahaya matahari dan air hujan.

7. Lakukan pengamatan tiap 1 minggu sekali. Bila terlalu kering dapat di tambahkan air secukupnya hingga kadar airnya mencapai 30%.

8. Pupuk yang sudah jadi memiliki ciri-ciri berwarna gelap, bertekstur remah, baunya tidak menyengat, kadar air <35%, style="mso-bidi-font-family:Calibri;mso-bidi-theme-font:minor-latin">°C, pH mendekati 6, dan C/N anatara 10-12.


Nah, gampang bukan cara membuat pupuk kompos? Sebelum diaplikasikan paada tanah, jangan lupa lakukan uji kecambah terlebih dahulu. Bisa menggunakan biji jagung atau kacang hijau. Tanam di pupuk kompos buatan kita dan di kapas atau di tanah. Amati laju pertumbuhannya, lebih bagus mana? Kalau lebih bagus pupuk kita, artinya pupuk kita berhasil dan siap diaplikasikan.

Love, Meela xx.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...