Jumat, 27 Mei 2011

Fieldwork VS Fieldtrip

2 weeks ago, I told you that I would share my stories when I was doing "Fieldwork" with my Team. But, I didn't have much time to write about it. And, because it's friday-night, and I'm currently not doing any homework, I decided to fulfill my promise. Actually, I have so many homeworks. But, at this time I just don't wanna remember them for awhile.

Okay, I don't wanna waste too much time, so, here are some photos of my Fieldwork 3. :)

Some of my Team. Left-Right: Brian, Sevi, Me, Uus, Isti, Rezita, Lilik, Tanti, Nila, Icha, Sinta.



While my Girls were busy with her stuff, my friend took a photo, and I was the only one who realized it. :D



I touched the mountain. Err, Is it mountain or only a hill?



I posed, while the bird's flying across the sky. And my camera captured it.



Me and Rezita, about to make a love sign, but, suddenly Isti came and destroy all.


By the way, did you all know what we did there? Took photos? NO. BIG no! We observed the soil at 11 points. We needed 2 days to finish those 11 points. But, over all, I really loved that 2 days of fun.

Now, I'm gonna share another story of me. It's Manajemen Agroekosistem Fieldtrip. Me and my friends go to Junggo, Batu, to observed pest, disease, soil, and anything linked with the agroekosistem on an apple plantation. Mr. Imam Gozali is the owner of that plantation. Unfortunatelly, I don't have his photo. But, I have some photos of me and my friends. Here they are.

My friends (left-right): Ria, Hanif, Dyla, Me, Evana, Faris, Habib.



This is me!! My innocent face. Really like this photo. Thanks to Ria who took it.



Me and Faris. Busy on observing the pests and diseases on apple trees.



Me with apple tree. So natural, yeah?



And, the last is photos of my friends. Look, how narcissistic they are.


Well, that's all my story from Fieldtrip and Fieldwork. For bonus, I give you this 2 beautiful photo-taken by me free! :D





Love,
Meela xx.

Jadi Asisten Tiga Mata Kuliah?

Assalamualaikum, Dunia!

Mila belom cerita kan ya? Kalo semester ini, Mila jadi asisten praktikum 3 mata kuliah sekaligus! Dasar Perlindungan Tanaman, Pemuliaan Tanaman, dan Bahasa Inggris. Untuk Dasar Perlindungan Tanaman, ini sudah kali kedua Mila menjadi asisten praktikum, jadi Mila sudah sedikit terbiasa. Kalo untuk Pemuliaan Tanaman, baru kali pertama, tapi karena Mila interested sama Pemuliaan Tanaman, Mila jadi nggak begitu kagok. Untuk Bahasa Inggris, ini benar-benar pengalaman yang Wow!

Ya, Mila memang sangat interested sama English, tapi, jadi asisten praktikum English adalah sesuatu yang nggak pernah terbayangkan sebelumnya. Mila sendiri juga ngerasa apa yang Mila miliki masih belum pantas untuk menjadi seorang asisten praktikum English. Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Jadi, Mila berusaha sebaik mungkin untuk menjadi asisten English yang baik dan benar.

2 praktikum sebelumnya sudah mau mendekati akhir, sementara praktikum English baru saja dimulai. Untuk DPT, Tinggal presentasi dan UAP. Sekilas curhat tentang praktikan DPT Mila boleh kan? Praktikan DPT Mila itu anak beda jurusan tapi masih satu fakultas sama Mila. Yaitu jurusan Agribisnis. Satu tahun di bawah Mila (mayoritas), tapi ada 3 praktikan yang lebih tua dari Mila. Praktikan mayoritas Mila anaknya campur aduk. Ada yang rajin, ada yang aktif, ada yang songong juga. Tapi mereka lebih penurut dari pada praktikan PT. Mereka kalau disuruh A ya A, kadang-kadang mereka nggak menuruti sih, tapi mereka nggak membantah omongan Mila. That's the positive side of my DPT's students. Tapi, negatifnya adalah, saat postest dan mengerjakan laporan dan tiket masuk, hampir 75% dari mereka penganut paham copy paste. Mila paling nggak suka sama orang yang hobinya copy paste! Kasian yang dicopy, keenakan yang memaste! Jadi, buat praktikan yang un-copypaste-type, Mila kasih nilai yang lebih tinggi dari mereka yang copypaste-type.

Kalau praktikan PT, jujur, kekompakan mereka lebih terasa. Tapi, ya kadang-kadang kompaknya negatif. Masak, Mila disms 10 sms yang sama pada jam, menit, dan detik yang sama. Gimana Mila nggak kesel coba? Trus mereka nggak mau dikasih tugas ataupun postest. Mila sih nurutin mereka aja. Toh, posisi Mila hanya sebagai asisten yang mendampingi mereka dalam memahami PT secara lebih mendalam. Tapi, jangan salahkan Mila kalau nilai mereka juga kurang. Dibalik kekompakan negatif mereka itu, mereka anaknya bersemangat dan menyenangkan (nggak semua sih). Jadi, kalau selesai ngasisteni PT, jadi semangat dan badmood hilang. Sayangnya, praktikum PT sudah berakhir, tinggal UAP saja. I'll miss my students soon. :(

Nggak seperti DPT dan PT, kalau English, Mila masih belum mengenal praktikan Mila. Jelas aja, kan masih baru satu kali pertemuan. Itu pun nggak semuanya dateng. Tapi, sekilas sih, kayaknya mereka juga termasuk kategori "praktikan baik-baik" deh. Semoga saja.

Begitulah sekilas curhat tentang praktikan-praktikan Mila. Bukannya mau pamer atau apa sih. Mila pengen berbagi kisah aja sama teman-teman di luar sana. Jadi asisten praktikum itu enak lo. Tapi, kalau jadi asisten, jangan terlalu "ngebosi". Praktikan juga manusia. Jangan dieksploitasi seenaknya. Apalagi dikasih tugas banyak-banyak. Terus laporan masih juga ACC---. Kan kasian mereka. Ups, maaf, ini kayaknya bagian dari curcol Mila juga. Cut cut cut!!

Sekian dulu deh curhatan Mila. Meskipun geje, semoga bermanfaat buat yang membaca. Amin. At last but not least, Mila berharap, apa yang Mila lakukan selama ini, khususnya dalam menjadi asisten, bisa bermanfaat buat orang lain, khususnya buat praktikan Mila. Semoga semuanya bisa mengerjakan soal UAP dengan lancar dan mendapatkan nilai yang bagus-bagus. Amin amin amin. Kurang baik apa asistem macam Mila gini? :DD

Love,
Meela xx.

Jumat, 20 Mei 2011

Terlanjur Cinta

Aih, judulnya bener-bener mencerminkan kegalauan. Ya kan? Tapi, insyaAllah, Mila lagi nggak galau kok. Mila cuma pengen berbicara tentang cinta. Karena cinta itu indah, dan tak akan ada habisnya bila dibicarakan. Mila suka dengan "cinta".

Inget kan judul lagunya Rossa dan Pasha "Ungu" yang satu ini? Terlanjur Cinta. Hmm, begini kurang lebih liriknya:
Waktu bergulir lambat
Merantai langkah perjalanan kita
Berjuta cerita terukir dalam
Menjadi sebuah dilema
Mengertikah engkau perasaanku tak terhapuskan

Malam menangis
Tetes embun membasahi mata hatiku
Mencoba bertahan di atas
Puing-puing cinta yang telah rapuh
Apa yang ku genggam tak mudah untuk aku lepaskan

Aku terlanjur cinta kepadamu
Dan tlah kuberikan sluruh hatiku
Tapi mengapa baru kini kau pertanyakan cintaku
Aku pun tak mengerti yang terjadi
Apa salah dan kurangku padamu
Kini terlambat sudah untuk dipersalahkan
Karna skali cinta aku tetap cinta

Mencoba bertahan di atas
Puing-puing cinta yang telah rapuh
Apa yang ku genggam tak mudah untuk aku lepaskan

Aku terlanjur cinta kepadamu
Dan tlah kuberikan sluruh hatiku
Tapi mengapa baru kini kau pertanyakan cintaku
Kini terlambat sudah untuk dipersalahkan
Karna skali cinta aku tetap cinta


Oke, setelah mengingat-ingat lirik lagu ini ternyata Mila jadi sedikit galau. Haha. But, It doesn't matter. Kadang-kadang tulisan orang yang lagi galau juga lebih terasa emosinya lo!

Saat Mila menulis judul postingan ini, mulai menulis, dan mengingat-ingat lirik lagu Terlanjur Cinta ini, hanya ada satu nama, satu wajah, dan satu cerita yang terlintas di pikiran Mila. Sapa itu? Sapa lagi kalau bukan si Dia (if you have no idea about him, read my first post!). :)

Mila sebenernya nggak bisa cerita banyak tentang Mila dan si Dia sekarang. Kita memang lebih sering bertemu akhir-akhir ini. Dia bener-bener baik banget sama Mila beberapa bulan ini. Tapi nggak ada satu pun kata cinta yang keluar dari mulut kita berdua. Mila nggak yakin dengan perasaan Mila, dan Mila juga nggak mau berspekulasi tentang perasaan Dia. Karena kadang apa yang terucap itu tidak benar, tapi yang tidak terucap bisa jadi benar.

Bukan cuma Mila dan Tuhan yang tau apa yang Mila mau, semua tau apa yang Mila inginkan. Cuma satu dan akan selalu begitu. Menjadi istrinya. Tapi, semakin ke sini, Mila semakin takut untuk berharap. Mila takut mencintai. Mila mati-matian membunuh cinta Mila ke si Dia. Mila nggak mau sakit lagi.

Aaaaaarrrrrggggghhhhh, jadi beneran galau deh kan?? Bagaimana ini? Di"cut" saja deh ya! :D

Yasudah, sampai di sini saja postingan edisi galau Mila. Satu pesan buat teman-teman, don't let your past destroy what comes tomorrow! Ini lirik lagunya westlife yang Fragile Heart. Lagunya dalam banget, dan insyaAllah juga bisa bikin galau.

Tengkyu semua yang sudah baca and see yaa! :)

Love,
Meela xx.

Kamis, 19 Mei 2011

Don't EVER Judge a Book (or Anything) only by Its Cover!

Hey ho, World!
I don't want to make you all waiting too long for my posts, so I really really trying to update my blog whenever I'm free from my tasks. :)
As written on the title, I’m gonna write a post about a proverb, “don’t judge a book by its cover".

Yap, every-single-of-you must had ever read or listened this quote, "don't judge a book by its cover". It's one of a famous quote in this universe. But, in this case, I change it to be longer than it used to be, "don't EVER judge a book (or anything) only by its cover". Why? Some of you might ask this kind of question. And, this post will answer your question (based on my opinion).

If you judge a book by its cover, it means you're gambling about the contain of that book. Yes, if you're some of them who call theirself with "entrepreneur", risk is what you always have to face. But, in reading a book (or buying a book), you shouldn't call yourself with it. I'm sure that most of you don't really like a boring book. Me too. I prefer buy an ice cream than buy an awful-boring-though-it's-cheap-book. So, if you don't want to regret your money, don't judge a book (only) by its cover when you want to buy one. Knowing the author and reading the synopsis could really help you to not regret it. If finally you found that the book you bought is not as good as you wish, at least, the prise is not only for the cover, but also for the author and the synopsis. But, a book with a good synopsis usually has a good content, too. One more thing that can help you to choose a book is "testimonials" from the readers or suggestion from other people. If you still have a bad one, blame them as much as you want! :D

Ok, that was my opinion. Then, why I put "or anything" in that quote? It's because, this quote is not only a qoute. It's some kind of proverb, or in Bahasa, we call it "peribahasa". Proverbs have another meaning behind itself. This proverb, "don't judge a book by its cover", has a meaning that don't judge people by their clothes or their face (and make up). But, judge them by their heart, their attitude, and their bla bla bla. There're so many things that should be judged, not only their appearance.

Beauty and style, in some cases, can be an important thing. But, they are not the only thing that must be judged. There're so many girls with beautiful face out there, but, the one with a beautiful heart is rarely found. Which one do you choose, boy?

This doesn't mean that I don't have a beautiful face. I'm beautiful! Really! I'm beautiful, but in my own way, not yours nor their way!

Every girls in this world is beautiful, morever when they are smiling. :)

Love,
Meela xx

P.S.: I tried to do by best.

Sabtu, 14 Mei 2011

Survei, Survei, dan Survei

Karena sudah lama sekali nggak nulis di blog, rasanya tangan ini gatel dan pengen nulis lagi, lagi, dan lagi. Tapi, setelah menengok ke arah jam di pojokkan laptop, ternyata sudah jam 23.49, sedangkan besok Mila ada kuliah tamu jam setengah delapan, dan subuh Mila mau mandi, dan setelah itu Mila mau ke pasar. Jadi, dari pada besok ngantuk, sebaiknya Mila nulisnya besok lagi aja. :D

Tapi, supaya nggak penasaran, Mila tinggalin satu foto pas lagi survei kemarin ya? This is it!

Yang paling clink-clink dan blink-blink itu adalah Mila. :D~

It's about My Friend's Bussiness Partner

Well, according to my promise last month, I'm going to share the story about me and my friend's bussiness partner. Actually, before I call his bussiness partner, my friend bought me some pulses. I didn't ask my friend to do that, but he did it because he wanted to do that. Lucky me, when I call his bussiness partner, there's no answer. But, 5 seconds after that, his bussiness partner call me back. :D

Here's the conversation between us:
Meela: Good afternoon, may I help you?
My Friend's Bussiness Partner: Yes, did you phone me, a few second ago?
Meela: Yes, aren't you ****'s (My Friend) bussiness partner who want to buy ****?
MFBF: Yes, who are you?
Meela: I'm his bestfriend. He's really busy at this time, and he ask me to explain you about ****.
MFBF: What's your name?
Meela: Oh, my name is Meela.
MFBF: Meela? Do you wear hijab? do you wear glasses?
Meela: Yes, yes, how do you know me?
MFBF: I read your blog. Waw, your blog is so amazing.
Meela: Ooooo~ (I'm spechless) :D

After that, we had some chit chat, before he said "It doesn't matter at all, Sist. I'm fine", and my mission is complete!

Love,
Meela xx. :)

(Bukan Festival) Meela Kembali

Apa? Sekarang sudah bulan Mei? Oh, NO! Mila sudah lama sekali nggak nulis di blog ini, juga di blog Mila yang lain. Mila sudah lama sekali nggak NULIS. Semoga saja Mila nggak lupa bagaimana caranya menulis. Amin.

Oke, oke, buat fans-fans blog Mila di luar sana yang sudah hampir mati menunggu tulisan Mila (memang ada ya?), maaf sekali ya. Mila nggak bermaksud membuat teman-teman semua menunggu. Tapi, jujur, kegiatan Mila di dunia nyata sedang sangat banyak sekali. Tanya saja kepada Tumblr dan Twitter, Mila juga nggak pernah mampir ke sana. Sekali lagi, Mila minta maaf ya.

Dan, khusus hari ini, hanya hari ini, Mila menyempatkan diri untuk menulis lagi di dunia maya. Twitter sudah, Tumblr sudah, dan sekarang waktunya blog Mila tercinta ini. Padahal, saat ini ada 13 tugas menunggu Mila, dan harus segera Mila selesaikan. Aaarrrgggh, Mila frustasi. Tapi, sekarang Mila sudah agak tenang, karena, beberapa saat yang lalu Mila sempat menemukan sebuah kutipan yang bagus, bunyinya seperti ini:

"Optimism is key.
If you expect the worst, the worst will happen.
You are your own stress, your own anger, your own sadness and frustation.
If you let things bother you, they will.
So don't let them.
Just be happy! :)
Nothing in life is easy, so make the best of all of it.
don't dwell on the negatives.
OPTIMISM IS KEY."




Ya, optimis adalah kunci. Jadi, Mila akan selalu berusaha optimis. Optimis apa saja?
1. Mila bisa menyelesaikan semua tugas dengan baik dan tepat waktu.
2. Mila bisa mendapatkan nilai bagus.
3. Mila bisa melewati semester ini dengan baik, dengan hasil IPK yang meningkat dari semester sebelumnya.
4. Mila bisa melaksanakan semua kegiatan Mila dengan lancar. Dari kuliah, praktikum, tutorial, asisten, jualan, dan semuanya.
5. Mila pasti bisa!!

Jadi, Mila nggak perlu terlalu takut tugas Mila nggak selesai. Pasti selesai. Nggak perlu terlalu memforsir diri. Kalu perlu istirahat, istirahat dong. Kalau perlu refreshing, refreshing dong. Nggak perlu terus-terusan, tiap detik, mengerjakan tugas.

Hidup itu cuma sekali. Sekarang Mila sudah 20 tahun, dan Mila nggak akan bisa merasakan 20 tahun lagi saat Mila sudah 21 tahun. Mila nggak bisa mengulang waktu. Dunia berputar, waktu terus berjalan, begitu pula dengan hidup Mila, hidup teman-teman, hidup kita semua.

Jadi, nikmatilah hidup kita. Syukuri setiap hal, bahkan yang terkecil, yang kita miliki. Syukuri tiap waktu yang diberikan oleh Tuhan pada kita. Syukuri tiap hal yang Tuhan berikan, termasuk tugas. Tugas membuat otak kita bekerja, sehingga otak kita bisa lebih terasah. Jadi, tidak ada yang perlu dikeluhkan. :)

Dan yang terakhir, tapi tidak kalah penting, harus tetap semangat dan SENYUM. :)

Love,
Meela xx.

P.S: Next post, I'm going to write about Festival Malang Kembali atau Malang Tempoe Doeloe. :)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...