Selasa, 22 Maret 2011

Okay, Okay, I'm Writing (Again)

Hello, world! (Anyway, this is what Wordpre*s said when I joined them for the very first time)

This is my second post for today, and must be my last post for today. Initially I only intended to make one post for today, but-I don't know why-my heart was intrigued to write one post more. Actually the main reason why I write this post is because of the cbox (or what, I don't know what he is) on the left side of this blog. Usually, to get one message in that cbox, I have to write some posts in advance and have to wait several days. But, after I wrote some posts in English, less than 24 hours, I have 2 messages in my cbox (Well, 1 message is from my friend who I mentioned earlier). I conclude that English actually has "power" in this world, including in cyberspace.

No wonder English has "power" in the world, Wikipedia says, more than 100 countries around the world use it in daily life. English is also the first language in the United States, Antigua and Barbuda, Australia, Bahamas, Barbados, Bermuda, Great Britain, Guyana, Jamaica, Saint Kitts and Nevis, New Zealand and Trinidad and Tobago. In addition, English is also one of the official languages ​​in international organizations such as the United Nations and the International Olympic Committee, as well as the official language in many countries, such as in South Africa, Belize, Philippines, Hong Kong, Ireland, Canada, Nigeria, Singapore , and others.

Okay, If you want to know more about English, please go Googling and enter the key words "English". Or, you can go to Wikipedia.org and enter the same key words.

As I said on my older post, English is cool and writing in English is so much more cool. But, in my opinion, There is nothing more cool than Indonesia and Bahasa Indonesia. I really proud to be an Indonesian, and I more more more proud to write a post in Bahasa Indonesia.



However, I must improve my very-bad-English. Therefore, I'll write some posts in English, and several others in Bahasa Indonesia. Hopefully, you guys like what I write here. And my post could be useful for many people out there. Amen.

Love, Meela xx.

Last Wednesday

Okay, I'm about to write something in Bahasa Indonesia. Writing in English is cool, really cool, but, there's nothing "cooler" than using Bahasa Indonesia. I really love my country. Yes. I do!

Sejujurnya, ini hanya sebuat postingan geje yang sebenarnya nggak lucu, tapi kadang-kadang membuat Mila tersenyum-senyum sendiri saat membacanya lagi. Maaf bagi yang mengharapkan postingan yang intelek sebaiknya klik icon silang yang ada di pojokan aja ya. I guess you won't like to read this one.

Oke, back to the topic. Hari Rabu kemarin, Mila dan teman-teman Mila lagi pusing banget sama tugas Kuliah Survei Tanah dan Evaluasi Lahan yang diberikan oleh Bapak Dr. Ir. M. Luthfi Rayes, M. Sc. Beliau memberikan tugas kepada kami untuk mencari informasi peta sebanyak-banyaknya dengan syarat tiap mahasiswa mencari peta kabupaten yang berbeda-beda.

Entah bagaimana ceritanya, muncul isu bahwa kami bisa mendapatkan tugas yang diberikan oleh Bapak Rayes di Dinas Pertanahan yang letaknya di daerah Dieng, Malang. Akhirnya, setelah lama tunggu-menunggu-lalu-menunggu-dan-menunggu-lagi, terkumpullah 6 orang mahasiswa geje yang siap berangkat ke Dinas Pertanahan di siang yang sungguh terik tersebut.

Sampai di sana, kami baru sadar bahwa kami benar-benar pergi tanpa persiapan dan hanya bonek alias bondo nekat. Kenapa juga kami nggak sadar dari tadi-tadi pas sebelum berangkat ya?

Akhirnya dengan bondo nekat tersebut kami memberanikan diri masuk ke kantor Dinas Pertanahan. Sepertinya saat itu sedang jam istirahat. Kantornya lumayan sepi, dan tidak ada satpam yang menyapa "selamat datang, ada yang bisa saya bantu" seperti yang biasa ada di bank-bank. Wal hasil, kami pun benar-benar seperti sekelompok anak yang terpisah dengan ibunya dan kesasar di kantor Dinas Pertanian dan tak tau harus berbuat apa.

Tiba-tiba..

Mbak Indah: He, rek, yakin ta ini tempatnya? Ini bukannya buat orang-orang yang ngurusi sengketa tanah gitu ya?
Inputri: Iya deh rek, beneran ta di sini?
Mila: Udah lah, uda terlanjur basah juga, kita coba aja dulu. Kalo salah juga gapapa kan, kita bisa tanya sama orang di sini kemana seharusnya kita pergi. (Aslinya Mila nggak ngomong sebagus ini, ini sedikit direkayasa).
Ilfa: Iya rek, ayo wes kita coba dulu.
Dhila: Iya.
Evana: Hahaha. Ayo rek.
Mbak indah: Rek, liaten a ini, sidang bla bla bla, sidang bla bla bla. Ini beneran buat sidang rek. Hahaha.
Semua anak: Hahahaha.


Singkat cerita, akhirnya Mila memberanikan diri bicara pada Bapak yang menjaga di loket INFORMASI. Malu bertanya sesat di jalan. Dari pada sesat, mending tanya saja, toh besok-besok nggak bakal ketemu sama orang-orang di sini, pikir Mila saat itu.

Setelah itu, si Bapak penjaga loket informasi menyuruh kami masuk ke sebuah pintu dan mencari Laboratorium (or what? I'm kinda forget) Pemetaan. Dan, kami dengan pedenya masuk tanpa membaca tulisan di pintu yang mengatakan bahwa "DILARANG MASUK SELAIN PETUGAS". Sungguh anak-anak yang pintar.

Sampai di ruangan tujuan yang tadi disebutkan oleh Bapak penjaga loket informasi, kita sungkan untuk masuk. Akhirnya kita mengetuk pintu tersebut. Oh, well, it's so silly. We're knocking a public door that supposed to be not knocked! Then, some people inside the room asked us to push the door and came in to the room. Sampai di ruangan kami juga bingung harus berkata apa, karena itu adalah kantor yang memang kantor dan tidak untuk tempat bermain para "precil-precil" seperti kami.

Singkat cerita (lagi), people inside that room asked us to go to another room at the upstairs. Dan, bodohnya lagi, Mila malah bertanya "tangganya di mana ya pak?", lalu Ilfa nyeletuk dengan gaya khasnya "O ya, sebentar ya dek, saya ambilkan tangganya". Percakapan yang sangat aneh. Lalu kami meninggalkan ruangan tersebut setelah sebelumnya mengucapkan terima kasih ke pada bapak dan ibu di sana.

Sama seperti di ruangan sebelumnya. Kami tidak mendapatkan apa yang kami cari di ruangan kedua. Dan akhirnya we decided to do another mission, yaitu pergi ke Jurusan Tanah dan meminta surat pengantar. Karena Dinas-dinas macam itu memang mengharuskan surat pengantar untuk bisa melakukan sesuatu atau meminta sesuatu.

Tapi, saat di parkiran, seorang teman Mila bertanya kepada tukang parkir di sana, dan tukang parkir tersebut menyarankan kami untuk pergi ke Dinas Pertanahan Kotamadya Malang yang berada di VELODROM. Saya benar-benar mengutuk Mas tukang parkir tersebut yang memberikan ide gila yang ternyata tidak menghasilkan apa-apa juga.

Kami menuruti Mas penjaga parkir tersebut dan pergi ke Velodrom yang jauhnya amat sangat sekali dari tempat kami berpijak. Dengan cuaca yang sangat panas, perut kosong, dan bensin yang tinggal "seuprit", akhirnya kami sampai di sana setelah nyasar-nyasar beberapa kali. First impression tentang tempat tersebut adalah "WOW", bangunannya bagus banget. Seperti bandara, kata Ilfa. Kata Mbak Indah, tinggal dikasih halo-halo "Selamat Datang, Welcome", uda kayak di bandara aja. Tapi, buat apa gedung bagus kalo kami tidak mendapatkan apa yang kami butuhkan.

Akhirnya kami kembali ke kampus dengan tangan hampa. Setelah sholat dan memohon petunjuk kepada Allah SWT, akhirnya kami memutuskan untuk melakukan second mission yang sebelumnya sudah kami bicarakan. Kami pergi ke Jurusan Tanah, dan ABRAKADABRA, kami hampir pingsan mendengar perkataan Bapak Administrasi Jurusan Tanah, "Ngapain kalian kesana, wong mereka dapetnya dari sini". Astaganaga, kenapa nggak dari tadi-tadi aja sih kami sholatnya, tau gini kan nggak usah buang-buang bensin ke VELODROM.



But, at least, we had so much fun that day. :)

Satu hal penting yang dapat dipetik dari kejadian hari itu adalah: saat kalian dihadapkan pada kegejean, sholat lah!

Love, Meela xx.

Senin, 21 Maret 2011

They Said, I'm a Green Lion

I never believe in predictions, things that smell of magic (or magical things), and their friends. But, I sometimes like to visit some sites that provide awkward forecasts in visitor's lives. Without any intention, of course. Moreover, I also like to follow a very random quiz on Facebook that provides predictions which sometimes makes me say "yes, that's so me". But, this doesn't mean I believe in the prophecy. I just said yes to what they say about me and it fits perfectly with what's on my mind. Maybe they could read my mind. It's possible, right?

Inspired by my friend's blog that I mentioned earlier, I found a site that can foresee myself. The site was named Doubutsu-Uranai. Maybe it's Japanese, but I don't understand what it means. And, according to the site, it says that I am a Green Lion. What? I'm not a lion. I'm a human. But, then I read the characteristic of Green Lion, and, guess what?



Well, like some other prediction games and sites, some of the characteristics mentioned makes me say "yes, that's so me". Are you curious how it sounds? This is it!

***

You are Green Lion, who gives graceful and pure impression.
You are dignified, and possess delicate sensitivity and cool intelligence along side your sweetness.

But unlike your friendly outlook, you are very cautious towards others, and can not relax in front of anyone.
Your weakness is that you can not adapt easily to new environments.
You tend to take a very passive attitude when starting something.
But when it comes nearer towards the goal, you become very obstinate, and your ego will start to show up.

You may become very dogmatic, but because of your personality, people will not feel harmed.
You possess a skill of a manager, and even if you experience difficulty, you don't show grimness.
You are very practical and precise person.
You can make sound and rational decisions, but sometimes can be argumentative.
In life, you are long distance runner type.
You treasure your past and find something from there.

You will have your best days in old age. (I shouldn't believe in this)
You are not so emotional type, and therefore look much older than your actual age.
You should not think things according to your own interest. (Okay!)
Your reliable character is trusted by people around you.
After getting married you may turn out a little nagging type. (I shouldn't believe in this)
But will be a good wife and a mother. (I shouldn't believe in this)

***

Bold: It's so me!
Slash: It's not true!
Italic: I don't know what does it mean, anyone can tell me what's dogmatic and grimness?

Writing in English - One Step Further

Monday, March 21st 2011, I didn’t go to my college because I had no class for today. So, I spent almost all my day in front of my notebook with Facebook, Twitter, Tumblr, and anything inside this "virtual world". An hour, two hour, three hour, then I was getting bored. I decided to do "blog walking", and I found an exciting-cute-beautiful-blog. This blog belongs to my Junior High School friend. Her name is Tari. We were not too close, but I know her, and I guess she knows me, too. She wrote posts on her blog in English. That's really cool, and make me so damn envy her. Then, myself said "if she can, why can’t I?".

One more thing from Tari's blog that makes me envy is she has wrote so many posts for only about 2 years. She started writing on September 2009, and she has had 123 posts. Cool! Compared with her, I'm just too far, in Bahasa Indonesia we call it "ecek-ecek". Blah. Whatever I'm, for me, I'm just too cool. LOL.

Another thing is she has more follower than me. Including me, she has 21 followers. At the other hand, I only have 6 follower, including myself, too. Poor me. No wonder if she has more follower, because she has a better blog than me, anyway.

Tari often upload photos on her posts, so that her blog doesn't look monotone, and so much interesting. This must be underlined, so I someday should attach my posts with related photos. She also often post a quote, only a quote, but, can make her blog looks more beautiful. I have to learn more from her. Yes, I have to.

One more thing that makes me envy is she has a lovely boyfriend, family, and bestfriends. Yes, I do have family and a couple of friends, but, at this moment I don't have a boyfriend. It makes me remember my ex-boyfriend and every beautiful moment I shared with him. I just want to turn back the time, but it is just impossible



Nothing is impossible? Yes. So, impossible could be possible, right?

After some paragraphs writing in English, I think it's not really difficult. But, It does take a longer time than when I write in Bahasa Indonesia. It doesn't matter at all, at least I'm trying. This couldn't be said amazing, but this is quite good for the beginner like me, isn't it?

But, the most important thing I have to learn is: keep learning, and keep improving yourself. Don't ever satisfy with what you have now.

Okay, this is my first-English-post. Thank you much for reading. Leave your comment bellow here, and let's sharing about anything! I’m sorry about my lacking vocabulary.

Love, Meela xx.

Minggu, 20 Maret 2011

HIGH SCHOOL, Whatever It is, You Will Miss It When It Ends!

Di Indonesia kita menyebut HIGH SCHOOL dengan SMA, SMU, SMK, MA, dan lain sebagainya. SMA adalah jenjang pendidikan sekolah yang paling atas. Setelah lulus SMA, kita tidak akan pergi ke sekolah lagi, dan tidak akan disebut seorang murid lagi. Tiga tahun kita menjalani jenjang sekolah menengah atas ini. Saat berada di tahun pertama, kita merasa tiga tahun akan menjadi waktu yang sangat panjang. Tapi, ketika kita sudah di tahun ketiga, kita akan berdecak dan berkata "nggak kerasa ya, uda tiga tahun".

Mila menghabiskan masa SMA Mila di salah satu SMA Negeri di Kota tempat Mila tinggal, yaitu Kota Malang. SMA itu adalah SMA Negeri 8 Malang, atau yang biasa disebut SMARIHASTA. Orang-orang juga mengenal SMA itu dengan sebutan SMA Artis, SMA Model, bahkan SMATOS, atau SMA Matos. Ya, memang lokasi SMA itu bersebrangan dengan salah satu Mall yang cukup terkenal di Malang. Selain itu, Smarihasta kerap menerbitkan artis-artis dan model-model terkenal. Padahal, dalam kurikulumnya tidak ada sama sekali pelajaran seputar itu, tetapi entah kenapa, hal ini terus terjadi dan berlangsung secara turun temurun hingga sekarang. Beberapa artis terkenal yang pernah bersekolah di SMA itu adalah Andika Pratama dan Mey Chan.

Lepas dari itu, masa SMA bagi Mila adalah masa-masa paling "paling" dalam kehidupan Mila. Paling indah, paling aneh, paling nggak jelas, paling gila, dan paling-paling lainnya. Masa SMA adalah fase yang sangat mempengaruhi kehidupan seseorang, termasuk Mila.

Saat pertama kali daftar SMA, Mila mengikuti PSB Online. Pilihan pertama adalah SMA 3, kedua SMA 1, dan terakhir SMA 8. Dan, dengan DANEM yang pas-pasan, Mila akhirnya masuk di SMA 8. Pertamanya Mila takut. Mila takut kalau lingkungan SMA 8 nggak bersahabat dengan Mila. Soalnya Mila kebanyakan baca TeenLit dan menyangka kehidupan SMA Mila akan seperti kisah-kisah di TeenLit itu. Untungnya, tidak separah itu.

Mila nggak bisa cerita banyak tentang masa SMA Mila. Pastinya sangat menyenangkan. Mirip-mirip kehidupan di film. Bahkan lebih asyik dari film-film yang beredar di pasaran. Kehidupan SMA Mila benar-benar WOW, dan banyak sekali kejutan-kejutan yang nggak pernah Mila dapat saat SMP.

Buat teman-teman yang masih SMA, jangan sia-siakan masa SMA kalian. Biarpun kadang memang berat, tapi saat kalian lulus dan harus menjalani kehidupan anak kuliah, kalian akan benar-benar merindukan masa SMA kalian. Kehidupan kuliah tidak seperti SMA. Jadi, nikmatilah waktu kalian di SMA.

Pelajaran tetap nomer satu, tapi jangan sampai pelajaran merengut kebahagiaan kalian. Dibawa asik aja semuanya. Setiap berangkat sekolah harus semangat dan berprasangka baik. Apa pun yang terjadi nanti, jangan dipikirkan. Mau di marahin guru, nggak nyambung pelajaran, dimusuhin temen, dijauhin gebetan. Nggak masalah. Memang seperti itu kehidupan. Tapi kita harus tetap BERSEMANGAT! :)

Kamis, 17 Maret 2011

Menulis di Sela-sela Malam

Selamat malam, pagi, siang, dan sore, kepada siapa pun di mana pun yang ke sasar di blog yang keren ini. Uda mulai belagu nih kayaknya Mila. Kayak yang uda master aja. Padahal ya masih biasa banget gitu blognya.

Hari ini Mila melakukan sesuatu yang baru, tanpa rencana, tanpa persiapan, tapi benar-benar seru. Mau tau apa? Jangan kaget lo ya!

Mila ikut OLIMPIADE BIOLOGI. Hah? Olempiade Biologi? Serius ni? Iya, serius, bahkan jutaan rius. Hari ini Mila ikut ONMIPA, alias Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Kemaren Mila daftar, dan tiba-tiba hari ini harus langsung berhadapan dengan soal-soal Biologi selama kurang-lebih 4 jam.

Kayaknya keren banget gitu ya judulnya, "Olimpiade Nasional". Tapi Mila baru ikut seleksi yang di tingkat Universitas doang kok. Tapi, buat Mila itu adalah sesuatu yang HEBAT. Hebat kenapa? Karena Mila berani mencoba hal diluar rutinitas.

Selama ini, Mila lebih banyak mengambil "amannya saja". Mila takut gagal. Ya, Mila sering kali takut gagal dalam melakukan sesuatu. Ini lah yang membuat Mila jadi takut untuk mencoba hal-hal yang baru. Dan hari ini, Mila sudah melakukan gebrakan besar. Semoga ini adalah awal dari masa depan cerah yang akan Mila raih. Amin ya Allah.

Semoga (juga) tulisan Mila ini bisa menginspirasi teman-teman yang membaca untuk berani mencoba dan berani mengambil risiko.

Gagal itu bukan masalah. Masalah adalah ketika kita tidak pernah mencoba.

Berhasil itu adalah sebuah hadiah. Hadiah bagi orang-orang yang mau mencoba, dan hadiah bagi orang-orang yang menyayangi kita. Pasti mereka bangga dengan kita seandainya kita berhasil. Tapi, kalau kita tidak pernah mencoba, maka kita pun tidak akan pernah berhasil.

Sekalipun kita gagal, at least, we can say "I've tried", and smile! :)

Love, Meela xx.

Senin, 14 Maret 2011

Numpang Curhat Boleh Dong Ya?

Halo, dunia! Apa kadabra hari ini? Semoga baik-baik saja, sebaik kabar tugas-tugas Mila yang menumpuk dan nggak jelas kapan bakal selesainya.

Udah lumayan lama juga nih Mila nggak nulis di blog. Kangen banget deh sama blog ini. Tapi, Mila lagi nggak tau mau nulis apa. Jadi Mila curhat tentang apa yang terjadi di dunia Mila selama satu minggu ini aja ya. Emm, ini namanya curhat atau cerita ya? Nah lo, bingung deh.

Oke, Minggu ini Mila cukup bahagia. Tapi, yang namanya kehidupan, nggak mungkin posisi kita di atas terus kan. Suatu saat pasti kita akan berada di bawah. Yang bisa kita lakukan adalah bersyukur dengan apapun kondisi kita dan apapun yang kita dapatkan. Dan yang terpenting ambil lah hikmah dari setiap hal-bahkan hal yang sangat kecil-dari kehidupan kita. Saat kita di atas, kita tidak boleh terlena, dan saat kita di bawah, jangan lah negative thinking terhadap Tuhan dan kehidupan kita. Di atas, di bawah, di tengah, di mana pun, kita harus tetap bersemangat!

Baik lah, Mila mulai saja curhatannya ya.

Senin yang lalu, Mila benar-benar pada puncak kebahagiaan Mila selama beberapa bulan ini. Ya, Mila nggak pernah ngerasa sebahagia saat itu. Well, pernah. Tapi itu sudah sangat lama sekali. Mungkin sudah setahunan Mila nggak ngerasain kebahagiaan yang seperti itu. Penasaran apa yang membuat Mila bahagia? Jangan kemana-mana, Mila akan kembali setelah yang satu ini. Jah, apaan coba ini?

Sebenarnya, hal yang membuat Mila bahagia adalah: jalan-jalan ke Jatim Park bersama orang yang Mila sayangi. Sebelumnya Mila udah pernah ke Jatim Park, tapi nggak pernah bersama si Dia. Padahal, ini adalah impian Mila waktu masih remaja. Dan, Alhamdulillah, akhirnya dream comes true!

Sebenernya Mila pengen hari Seninnya lebih panjang, dan nggak berganti menjadi hari Selasa. Tapi, ya nggak mungkin dong. Kiamat itu namanya. And life has to go on!

Senin berganti Selasa, Selasa berganti Rabu, Rabu berganti Kamis, Kamis berganti Jumat, Jumat berganti Sabtu, dan Sabtu berganti Minggu.

6 hari berturut-turut kegiatan kampus Mila benar-benar full. Dari mulai kuliah, tutorial, praktikum, asisten, tidak lupa juga tugas kelompok, tugas individu, laporan, makalah, narasi, dan seabreg hal-hal yang membosankan menumpuk jadi satu. Di kampus dari pagi sampai maghrib, di rumah masih harus mengerjakan tugas-tugas, alhasil, Mila jadi nggak bisa seneng-seneng deh. Paling banter refreshingnya facebookan, twitteran, dsb. Nulis blog aja nggak sempet. Hiks. Horor banget nih Minggu ini.

Tapi, Minggu ini, tepat di hari Minggu adalah pengalaman perdana Mila menjadi asisten praktikum Pemuliaan Tanaman. Dan, Mila harus nyemplung ke lahan. Well, nyemplung ke lahan adalah hal yang lumrah di kalangan mahasiswa dan mahasiswi pertanian. Tapi, rasanya sungguh berbeda saat status Mila bukan lah seorang praktikan melainkan seorang asisten. Ada tanggung jawab yang harus Mila pikul. Tapi itu lah yang memacu semangat Mila.

Begitu lah kegiatan Mila selama seminggu ini. Tapi, ada yang kurang. Masalah percintaan ternyata masih ada saja. Kemarin, Mila mendapati hal yang sangat "memukul" Mila. Si Dia ternyata sering smsan dan YMan dengan seorang teman wanitanya. Dan lagi-lagi, Mila tau hal ini bukan dari mulut si Dia, tapi Mila lihat sendiri. Menyakitkan. Setelah hampir sati tahun si Dia nggak pernah berhubungan dengan wanita lain. Tepatnya saat hubungannya dengan si Bunga terbongkar. Tiba-tiba dia kembali berulah. Padahal dulu dia sudah janji nggak akan mengulanginya lagi.

Mila kecewa.
Mila nangis.
Mila kesel.
Mila sebel.
Mila marah.
Mila pengen nampar, jambak-jambak, tendang-tendang, dan ninju-ninju mereka berdua!

Tapi, lagi-lagi Mila luluh dengan kata-kata manis seorang "Dia". Ya, akhirnya Mila dan si Dia berbaikan. Meskipun judulnya sudah baikan, tapi sepertinya masih ada yang mengganjal, dan Mila nggak bisa seperti sebelum Mila tau hal itu. Mila butuh waktu untuk menyembuhkan luka dihati Mila yang hampir kering, tapi kemudian dibuka lagi.

Mila rasa, bukan si Dia yang bisa menyembuhkan luka Mila ini. Memang, Mila sayang dia, Mila nggak bisa lepas dari dia, Mila pengen selalu sama dia, dan Mila masih berharap dia menjadi suami Mila kelak. Tapi, melihat dia yang seperti itu, rasanya sangat mustahil dia bisa menyembuhkan luka di hati Mila ini.

Lagu yang menggambarkan perasaan hati Mila saat ini adalah Heal yang dinyanyikan oleh Westlife. Lagu ini ada di Album Turnarround yang keluar sekitar tahun 2005 dulu. Ini dia liriknya:
Even though you're near me
I need you far away
To be an ocean
To build another way

I'll be broken
And I know it
But I just can't seem to find
Another way

Though you want to
Though you try to
You can't stop the rain
For the first time
It's not you
Who can heal me

I need some distance
To find another road
It's not so easy
Sorrow, such a heavy load

I'll be broken
And I show it
But I'm gonna have to live
Without you here

Though you want to
Though you try to
You can't stop the rain
For the first time
It's not you
Who can heal me

Poets say
As time's a case
A broken souls were mend
But you would come around again
So my sorrow's gonna end

But it's not you...
Heal me...
But it's not you...
Heal me...

Though you want to (though you want to)
Though you try to (thought you try to)
You can't stop the rain
For the first time
It's not you
Who can heal me

Though you want to (though you want to)
Though you try to (thought you try to)
You can't stop the rain
For the first time
It's not you
Who can heal me
Heal me

It's not you, who can heal me, Boy!

Ya, bukan dia. Mila berharap, orang yang akan menyembuhkan luka ini segera datang di kehidupan Mila. Bukan orang yang memaksa Mila untuk menyukainya, menyayanginya, bahkan mencintainya, atau orang yang sibuk mencuri hati Mila dengan hal-hal konyol. Tapi, yang membuat Mila tenang di sampingnya, membuat Mila senang saat memandang wajahnya, membuat Mila nyaman dan merasa aman bersamanya. Semoga orang itu segera datang. Dan menyembuhkan luka ini. Membantu Mila melupakan si Dia, dan memantapkan hati Mila untuk melangkah ke depan bersama dirinya. Amin.

Love, Meela xx.

Jumat, 04 Maret 2011

Fiksi Terindah (Baca: Kebohongan Ter*piip*)

Cuma pengen nunjukkin sebuah surat dari seseorang. Bukan untuk pamer, atau apa. Tapi ini untuk menyadarkan teman-teman wanita di mana pun kalian berada. Jangan pernah percaya mulut manis lelaki (yang bukan suamimu). Mereka hanya menginginkan "kesenangan". Jangan pernah mengharap tanggung jawab seorang lelaki. Karena dalam kamusnya, tidak ada kata "tanggung jawab".

Surat ini hanya satu dari sejuta kebohongan yang dia berikan kepada Mila.
ak selalu sedih jika mengingat wajahmu Meel,,
ak tulis email ini pun, air mataq hmpir netes,,
g ada yang ngira semua akan jadi seberat ini,,

tapi,,
aku yakin pasti ada hikmah di balik semua ini Meel..

sekarang,,
yang bisa kita lakukan hanya sabar menjalani semua ini..

Meela jangan lupa jaga kesehatan ya..

kalo Meela g sehat,,
ak jadi tambah sakit..

i never get u out of my heart..

Makna sebenarnya dari kata-kata ini adalah, masukkan kata "tidak", bukan", "no", atau "not" pada setiap kalimatnya.

Kenapa Mila bilang seperti itu? Karena, beberapa hari yang lalu, orang tersebut bilang bahwa dia udah nggak ada rasa sama Mila. Mila nggak habis pikir. Gimana bisa dia bilang seperti itu setelah semua yang dia lakuin sama Mila selama hampir tiga tahun ini.

Alasan yang paling manjur yang biasa diungkapkan oleh lelaki tak bertanggung jawab macam ini adalah "ORANG TUANYA TIDAK MERESETUI".

Mila sempat diprotes beberapa orang, bahwa tidak semua laki-laki seperti ini. Tapi, tidak ada salahnya kan untuk berhati-hati. Bukannya Mila mengajak untuk negative thinking, tapi Mila cuma mengingatkan teman-teman untuk selalu waspada pada mahluk yang bernama laki-laki.

W/o love, Meela.

Cinta Monyet, Cintanya Hilang, tinggal Monyetnya

Cinta itu tidak seperti nafsu, tapi dia seperti iman. Dia bisa naik, bisa turun, tapi tidak akan hilang.

Lagi-lagi postingan tentang cinta. Kebanyakan orang, khususnya laki-laki sangat tidak menyukai untuk membicarakan hal yang satu ini. Bahkan mereka banyak yang mencela orang-orang yang dalam hidupnya banyak membicarakan tentang cinta. Mereka menyebutnya dengan "galau". Memang apa yang salah dengan cinta? Menurut Mila, cinta itu adalah hal yang sangat indah, dan tidak sepantasnya orang-orang yang membicarakan tentang cinta dicap negatif.

Cinta Monyet. Apa sebenarnya arti dari istilah tersebut? Mengapa banyak sekali orang-orang yang menganggap cinta anak sekolah adalah cinta monyet. Apakah mereka yang sudah masuk pada jenjang perkuliahan tidak lagi bisa merasakan cinta monyet?
Cinta monyet adalah istilah informal yang berarti perasaan cinta yang terjadi antara sepasang anak muda yang masih dalam masa remaja. Istilah ini juga dapat digunakan sebagai kata sindiran, yang digunakan kepada seseorang yang kurang mencintai pasangannya.
Cinta monyet, yang juga dikenal dengan "crush", bisa juga dideskripsikan sebagai cinta seorang anak atau remaja kepada orang yang lebih tua. Sebagai contoh, seorang murid yang "suka" kepada gurunya. Dalam hal ini, istilah "cinta monyet" menggambarkan sebuah cinta yang tidak akan mendapat balasan. (Wikipedia)

Wah, ternyata ada dua pengertian, yang pertama adalah cinta anak remaja, dan yang kedua adalah cinta yang tidak akan berbalas. Pengertian yang benar-benar berbeda jauh. Menurut Mila, yang lebih berlaku di Indonesia adalah pengertian yang pertama. Kalau pengertian kedua mungkin di negara-negara barat.

Cinta anak remaja. Benarkah cinta monyet hanya berlaku bagi para anak remaja, dan apakah anak remaja tidak bisa merasakan cinta yang sebenarnya? Menurut Mila, cinta monyet bisa terjadi pada siapa pun, baik anak remaja, maupun seseorang yang secara umur sudah dewasa. Namun, cinta monyet terjadi pada orang-orang yang masih berpemikiran kekanak-kanakan. Menganggap cinta hanya sebuah permainan. Berhubungan dengan seseorang hanya untuk "punya-punya"-an.

Apakah bisa ketika orang men-cinta-monyet-i seseorang, tapi orang tersebut malah benar-benar mencintainya, atau sebaliknya? Jawabannya: Bisa!

Bagaimana rasanya dicintai oleh orang yang hanya men-cinta-monyet-i kita? Atau, bagaimanakah rasanya menjadi cinta-monyet-nya orang yang benar-benar kita cintai?

Menyakitkan, teman-teman. Ya, menyakitkan. Di saat kita memiliki sejuta harapan untuk masa depan kita dan dia, orang yang kita cintai hanya memikirkan kesenangan sesaatnya. Lebih menyakitkan lagi, saat orang tersebut sudah bosan dengan kita, dan akhirnya meninggalkan kita tanpa perasaan bersalah sedikit pun. Tidak ada sedikit pun cinta yang tertinggal di hatinya. Sangat menyakitkan.

Cinta monyet, dalam bahasa Inggris, selain disebut dengan "crush", disebut juga dengan "puppy love".
The love between a young couple within a few weeks of getting together. Not really true love, more blind affection - immature, young love. Typically occurs before one person becomes a bitch.

Waw, "typically occurs before one person becomes a bitch". Apakah teman-teman setuju dengan yang satu ini? Mila tidak setuju!

Eh, inget nggak, Goliath, salah satu band anak muda di Indonesia, yang menurut Mila "lucu" pernah mengeluarkan satu single yang berjudul cinta monyet.
Dulu waktu umurku belasan tahun sudah
Aku pernah ingin merasakan apa itu cinta
Tapi ku tak tahu bagaimana ‘tuk memulai
Kadang ada perasaan yang tak bisa kujelaskan
Lirik sini lirik sana oh senangnya

Aku suka dia sama dia juga suka
Tapi kenapa sih mama bilang kalau ini cinta monyet
Oh padahal hatiku sering deg-degan
Saat ku dengan si dia iyih masa cinta ini cinta monyet

Tapi ku tak tahu bagaimana tuk memulai
Kadang ada perasaan yang tak bisa kujelaskan
Lirik sini aku coba lirik sana oh senangnya

Aku suka dia sama dia juga suka
Tapi kenapa sih mama bilang kalau ini cinta monyet(nyet)
Padahal hatiku sering deg-degan
Saat ku dengan si dia iyih masa cinta ini cinta monyet

Aku suka dia sama dia juga suka
Tapi kenapa sih mama bilang kalau ini cinta monyet
Oh padahal hatiku sering deg-degan
Saat ku dengan si dia iyih masa cinta ini cinta monyet
Monyet dong

Ada yang bisa menjelaskan pada Mila maksud dari lagu ini?

Menurut Mila, nggak selayaknya cinta monyet disebut dengan cinta monyet. Karena cinta itu hal yang indah, dan tidak sepantasnya digabungkan dengan kata yang buruk seperti monyet. Lebih baik menyebutnya "suka monyet" atau "naksir monyet".

Untuk orang yang Mila cintai, Mila sekarang sadar, kamu nggak pernah cinta sama Mila. Maafin Mila ya, karena udah salah menganggap kebaikan-kebaikanmu (dan kejahatan-kejahatanmu juga) ke Mila sebagai "cinta". Kalau orang menyebutnya "cinta monyet", sekarang "cinta"nya telah pergi, dan tinggallah "monyet"nya, yaitu KAMU! :p

Love, Meela xx.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...