Kamis, 17 Februari 2011

Hidup Bagai Air yang Mengalir

Halo, Dunia! :)

Sekarang Mila mau nulis lagi, dan lagi-lagi tulisan Mila ini terinspirasi dari orang lain. Kali ini yang menginspirasi tulisan Mila adalah sebuah blog yang Mila dapat dari search engine, Google, dan teman Mila di kampus yang bernama Faiz. Tadi pagi, Faiz menuliskan sesuatu yang cukup menggelitik tangan dan otak Mila untuk ikut nimbrung di statusnya, yaitu seperti ini:
hanya ikan mati yg mengikuti arus air mengalir....
so, buang jauh filosofi hidup seperti air mengalir....
kecuali anda myat hidup.

Nah, Mila sebenernya agak tidak setuju dengan kata-kata Faiz di atas. Menurut Mila, filosofi sebenarnya bukan begitu, nggak mungkin seseorang membuat "quote" yang bukannya malah memotivasi, tapi malah membuat malas kan? Akhirnya, Mila berjalan ke rumah Om Google dan akhirnya menemukan blog yang membahas masalah ini. Dan, persis dengan dugaan Mila, bahwa memang ada dua pendapat tentang "Hidup Bagai Air yang Mengalir"

Pendapat pertama, mengakatakan bahwa, kalau kita hanya mengikuti arus air, maka hidup kita akan biasa-biasa saja. Pendapat ini sama dengan pendapat Faiz, bahkan Faiz yang menurut Mila orangnya cukup ekstrem mengatakan bahwa kalau kita hanya mengikuti arus, berarti kita sama saja dengan MAYAT.

Lain halnya dengan pendapat kedua, seperti pendapat yang Mila fahami. Maksud dari "Hidup Bagai Air yang Mengalir" adalah apapun yang terjadi, hidup kita harus terus berjalan, layaknya waktu yang tak pernah berhenti. Jangan biarkan hal-hal kecil menyumbat "aliran" hidup kita. Pendapat demikian lah yang dipercayai oleh penulis blog tersebut, dan tentunya Om Bob yang pernah mengutip kata-kata tersebut.

Tapi, bukan berarti Mila tidak setuju dengan pendapat Faiz dan beberapa orang lainnya. Bahkan Mila sangat setuju sekali. Kalau kita hanya mengikuti arus, maka kita tidak akan tahu jati diri kita, kita tidak akan mendapatkan kepuasan dengan melakukan apa yang kita suka, namun hanya mengikuti yang orang-orang suka. Kita harus berani melawan arus. Tapi bukan kearah yang negatif lo ya, ke arah yang kita suka. Seperti yang selalu Mila bilang, do what you like, like what you do. :)

Pelajaran baru yang bisa Mila dapat dari perdepatan hari ini bersama Faiz adalah: kita harus bisa melihat dari sisi yang berbeda, bukan hanya melihat, tapi juga memahami. Seperti yang diajarkan saat mata kuliah Kewirausahaan dulu oleh Bapak Mintarto. Untuk menjadi seorang Wirausahawan/wati, kita harus memiliki sifat kreatif, nah, untuk memunculkan sifat kreatif kita harus dapat:
1. Melihat dari sudut pandang baru
2. Menemukan hubungan baru
3. Membentuk kombinasi baru
.
Menurut Mila, bukan hanya untuk menjadi seorang wirausaha, untuk menjadi seorang MANUSIA yang sebenarnya, kita harus bisa berpikir kreatif, dan harus bisa melihat dari sudut pandang yang lain.

Coba, lihat gambar pesawat ini, menurut penglihatan teman-teman, pesawat ini bergerak mendekati teman-teman atau menjauhi teman-teman?

Jawabannya adalah pesawat ini tidak bergerak. Haha. Just kidding. Kita harus bisa melihat pesawat ini dari dua sisi yang berbeda. Baik itu menjauhi kita, maupun mendekati kita. Meskipun pasti ada pandangan yang lebih dominan menurut kita. :)

Well, sekian dulu dari Mila. Semoga bisa bermanfaat bagi cemans-cemans semuanya. Amin. :)

Love, Meela xx.

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...