Letters to Juliet
Film ini tayang di bioskop tahun 2010, udah lumayan lama sih, Mila aja yang telat nontonnya. Hehe. Hal yang Mila suka dari film ini adalah, film ini menceritakan tentang petualangan seseorang yang ingin menjadi penulis. Secara, Mila juga pengen banget jadi penulis, dan bisa nulis dengan bagus. Selain itu, karena salah satu soundtracknya adalah lagunya Taylor Swift, Love Story. Mila emang suka banget sama Taylor Swift. Lagu-lagunya easy listening banget, dan Taylor juga cantik, jadi enak dilihat.
Ceritanya nih ada sepasang kekasih yang sudah bertunangan yang akan melaksanakan pre-honeymoon di Italia. Nah, si cewe yang bernama Sophie, girang banget nih, soalnya, setelah itu, tunangannya yang berprofesi sebagai koki pasti akan sangat sibuk mengurus restorannya yang akan dibuka. Kapan lagi mereka bisa bersenang-senang, pikirnya. Tapi kenyataan yang dia dapat sangat jauh dari yang diharapkan. Ternyata, di Italia tunangannya malah sibuk dengan klien-kliennya. Sophie akhirnya capek dengan kelakuan tunangannya, dan memutuskan untuk membebaskan tunangannya untuk melakukan apa yang dia suka, dan Sophie akan melakukan apa yang dia suka sendiri.
Sewaktu jalan-jalan, dia melihat suatu tempat, di mana banyak sekali wanita yang menangis sambil menulis surat, dan menempelkan suratnya pada suatu dinding. Ternyata, surat-surat tersebut untuk Juliet. Tapi, yang membalas surat-surat itu bukanlah Juliet, tetapi sekelompok wanita yang disebut dengan Asisten Juliet. Saat itu Sophie menemukan sebuah surat yang terselip diantara batu-batu di tembok tersebut. Surat itu dibuat 50 tahun yang lalu, tapi Sophie tetap ingin membalas surat tersebut.
Ternyata, wanita yang menulis surat tersebut masih hidup, dan langsung terbang ke Italia bersama cucunya yang bernama Charlie.
Awalnya Charlie marah sekali pada Sophie, karena Ibu-Bapaknya sudah meninggal dan saat itu neneknya (Claire) sangat sedih, Charlie tidak ingin Claire sedih lagi bila ia tidak berhasil menemukan cinta lamanya yaitu Lorenzo. Tapi, akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk mencari Lorenzo. Meskipun sangat susah, karena ada banyak sekali nama Lorenzo dengan nama belakang yang sama, dan harus pergi ke tempat-tempat yang jauh, tapi akhirnya Claire dapat bertemu Lorenzo, dan akhirnya mereka menikah.
Lalu bagaimana kisah Sophie dengan tunangannya? Akhirnya mereka putus karena mereka tidak saling mencintai. Akhirnya, Sphie dan Charlie menyadari bahwa mereka telah saling jatuh cinta, dan akhirnya mereka bisa bersatu. Well, from the first movie we get a happy ending. :)
Princess Diaries 2
Film ini adalah kelanjutan dari film Princess Diaries. Di film ini, Mia sudah lulus SMA, dan sudah berumur 21 tahun. Saat itu, Nenek Mia sudah waktunya pensiun, dan Mia lah yang harus menggantikannya, tapi sayangnya Mia belum menikah, padahal dalam peraturan negara Genovia, yang menjadi ratu harus sudah menikah. Ternyata perdana menteri yang jahat merencanakan untuk mencalonkan keponakannya sebagai raja. Dan perdana menteri yang licik itu melakukan trik-trik licik untuk menjatuhkan Mia. Ternyata, Mia dan keponakan perdana mentri itu malah jatuh cinta. Dan akhirnya, Mia tetap menjadi ratu.
FYI, Film ini juga lumayan jadul, sekitar tahun 2004. Tapi, lagi-lagi Mila ketinggalan jaman baru nonton sekarang. Hehe. Sebenernya, kisahnya ngga sesimpel yang Mila ceritain, lebih complicated. Tapi Mila lagi malas cerita. Kalo belom nonton silahkan ditonton. Bagus kok. And we get a happy ending again.
Memoirs of Geisha
Ini film juga lumayan lama, tapi, sumpah ceritanya bagus banget. Dari kelima film yang Mila tonton semua bagus. Tapi yang paling bagus dan berkelas adalah Memoirs of Geisha. Awalnya Mila ngira settingnya di China, ternyata ini film Jepang. Woo-hoo, I like it so much. Temen-temen yang belom nonton Mila saranin buat nonton ini. :)
Film ini diangkat dari sebuah novel, tapi, Mila nggak tau apakah ini kisah nyata, atau hanya fiksi. Kalau ini benar kisah nyata. Waw, berarti kehidupan di Jepang jaman dahulu kala itu benar-benar menyeramkan ya. Film ini diperankan oleh artis-artis terkenal seperti Gong Li dan Zang Ziyi.
Ceritanya, Chiyo dan kakaknya dijual oleh orang tuanya, kemudian Chiyo dan kakaknya dipisahkan. Nggak lama setelah itu, muncul kabar bahwa orang tuanya telah meninggal dan kakaknya telah pergi dari tempat tersebut. Akhirnya Chiyo tinggallah sebatang kara. Karena Chiyo suka berulah, akhirnya, dia berhutang banyak pada rumah yang mengasuhnya. Chiyo pun memutuskan untuk menjadi babu, bukan menjadi Geisha. Hingga suatu hari Chiyo bertemu Ketua dan ditraktir es. Chiyo diberi uang dan sapu tangan Ketua. Sejak saat itu, Chiyo menyukai Ketua dan ingin menjadi Geisha.
Mameha, salah satu Geisha terkenal mengajari dia cara menjadi Geisha, hingga akhirnya Chiyo menjadi Geisha nomer 1 di tempat tersebut. Dan akhirnya, setelah melewati berbagai macam rintangan, ia bisa bertemu dengan Ketua. Tapi, Geisha tetap lah Geisha, Geisha bukanlah istri, hanya istri di malam hari.
Film ini menyedihkan, seru, dan lumayan banyak adegan-adegan yang nggak layak ditonton anak kecil. Tapi beneran bagus kok. FYI, film ini sudah keluar sejak 2005 yang lalu, dan lagi-lagi Mila ketinggalan jaman. Hehe. From this third movie, we get a happy ending. :)
Enchanted
Enchanted adalah sebuah film musikal yang keluar sekitar tahun 2007 silam. Fil ini unik, karena awalnya filmnya kartun, tapi tiba-tiba mereka "terjebak" di dunia nyata. Ide filmnya bagus, meskipun alur ceritanya standar film-film romantis dan endingnya mudah sekali ditebak. Yang bikin Mila berdecak kagum itu adalah gaun-gaun yang dipakai oleh Giselle, cantik-cantik banget, persis di dongeng-dongeng.
Ceritanya, Giselle terjebak di dunia nyata, dan dia ditemukan oleh Robert dan anaknya. Robert sudah memiliki tunangan. Tapi pada akhir cerita Giselle dan Robert hidup bahagia di dunia nyata. Sebaliknya, tunangan Robert dan Pangeran Edward menikah di dunia kartun. Lucu kan? :))
The Joneses
Kalu yang satu ini, romantisnya nggak begitu menonjol. Tapi film ini keren. Serius. Ceritanya tentang sebuah "Fake Family" yang punya misi menjual barang-barang mewah. Keluarga ini dari luar terlihat sempurna, rumah mewah lengkap dengan perabot-perabot rumah tangganya yang bikin ibu-ibu satu kompleks ngiler, mobil mewah yang bikin iri tetangga, baju-baju branded, sepatu, syal, video game, tongkat golf, kosmetik, dan masih banyak lagi. Tapi, ternyata, keluarga ini juga mempunyai masalah, ternyata anak perempuan dalam keluarga itu suka bapak-bapak tua, lalu anak laki-lakinya homo, sedangkan bapak dan ibu pisah ranjang karena mereka memang bukan suami-istri syah, hanya pura-pura. Tapi, pada akhir cerita, bapak dan ibu pura-pura tersebut saling mencintai. Dan kita dapat happy ending lagi.
Well, kenapa semua film romantis itu selalu berakhir bahagia. Padahal, di dunia nyata, apakah keadaannya sama? I don't think so. Mila jagi inget kutipan ebagai berikut:
True love never lives happily ever after, because true love has no ending.
How do you think? Do you agree with this quote? Or, you'd rather like this one?
God only makes happy endings, if it's not happy, it's not the end.
Kalau Mila percaya dua-duanya. :)
P.S: Kalau ada yang punya film romantis yang endingnya sedih, share dong.
Love, Meela xx.
Coba Liat 500 Days of Summer
BalasHapussudah pernah Bi.
BalasHapusmembingungkan. :D
akhirnya summernya jadian sm conya nggak siy itu bi?
coba aja nonton Film Asia, judulnya You are the apple of my eye, itu sad ending. bagus banget. RECOMMENDED. rating 9
BalasHapus