Selasa, 22 Februari 2011

Apa Hubungan antara Irigasi dan Siklus Hidrologi?

Hari ini adalah hari pertama kuliah di semester empat. Ternyata, dosennya pada rajin-rajin banget. Dari dua mata kuliah, kedua dosennya datang on-time, tanpa basa basi langsung masuk ke materi, dan di akhir kuliah sama-sama memberi PR. Alhamdulillah wa Innalillah deh. Nah, mata kuliah pertama adalah Irigasi dan Drainase. Untuk mata kuliah ini Mila nggak ngambil kelas "B" seperti semester-semester sebelumnya, Mila mencoba atmosfir belajar yang baru, yaitu di kelas "A". Well, sebenarnya nggak begitu berbeda kuliah di kelas "B" dan di kelas "A". Karena untuk mata kuliah ini, dosen lebih banyak presentasi, dan belum ada tugas kelompok, atau hal-hal lain yang mewajibkan mahasiswa untuk berinteraksi satu sama lain.

Lantas, apa hubungannya kuliah pertama dengan judul dari postingan Mila ini?

Sebenarnya, judul di atas adalah salah satu homework yang dikasih oleh dosen dan harus dikumpulkan minggu depan. Waktu dosen memberi tugas itu, sebenernya Mila sedikit ada gambaran, tapi nggak tau kenapa, waktu Mila mau mulai mengerjakan tugasnya Mila jadi ngeblank. Mungkin ini ulah setan yang mencoba mengajak Mila untuk malas. Malas berpikir. Akhirnya Mila memutuskan untuk menulis di blog saja.

Oke, kalau begitu, ayo kita bantai homeworks dari para dosen! :)

Irigasi, apa sih itu?

Pada semester-semester sebelumnya, Mila sudah mendapatkan materi tentang irigasi saat mata kuliah Dasar Budidaya Tanaman, dan kemudian dibahas kembali di mata kuliah Teknologi Produksi Tanaman. Bahkan, sebelumnya Mila sudah pernah presentasi tentang Irigasi.

Buat mahasiswa pertanian mungkin kata irigasi udah nggak asing lagi di kuping. Tapi mungkin beberapa orang ada yang belum mengetahui definisi irigasi itu apa. Menurut Bapak dosen Irigasi dan Drainase Mila (Mila lupa namanya),
Irigasi adalah usaha menambah sejumlah air ke tanah untuk memenuhi kebutuhan air tanaman untuk proses transpirasi dan fotosintesis.

Sedangkat menurut Wikipedia.org,
Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian.

Kurang lebih pengertian irigasi seperti itu lah. Kalau mau lebih jelasnya silahkan lihat di kamus besar Bahasa Indonesia atau di kamus pertanian.

Kapan irigasi diperlukan? Irigasi diperlukan saat tanah (sebagai media tanam) dan lingkungan tidak dapat memenuhi kebutuhan air tanaman untuk proses transpirasi dan fotosintesis.

Sumber irigasi dapat berasal dari sungai/ waduk/ danau atau dari groundwater dengan cara dipompa.

Dalam pelaksanaannya, irigasi mencakup empat aspek penting yang saling mempengaruhi, yaitu iklim, tanaman, tanah, dan manusia. Iklim, seperti curah hujan, kelembapan, suhu, penguapan, dan sebagainya akan mempengaruhi besar-kecilnya proses evapotranspirasi. Kebutuhan akan air tiap fase pertumbuhan tanaman tidak sama, hal ini dikarenakan oleh perbedaan jumlah dan ukuran daun. Selain itu, tipe tanaman juga menentukan kebutuhan air tanaman, tanaman dengan tipe daun berbeda akan membutuhkan air dengan jumlah yang berbeda pula serta cara distribusi yang tentu saja berbeda. Karakteristik tanah yang berhubungan dengan air akan mempengaruhi jumlah air yang diberikan serta frekuensi pemberiannya. Sedangkan manusia memegang peranan yang sangat besar, karena manusia memiliki akal pikiran serta nafsu. Dalam hal ini yang berperan adalah kelompok masyarakat petani pemakai air.

Apa tujuan dilakukan irigasi? Tujuan-tujuan irigasi antara lain ialah:
1. Mencukupi kebutuhan air tanaman, seperti definisi irigasi yang telah disevutkan di atas, irigasi bertujuan untuk mencukupi kebutuhan air tanaman.
2. Memudahkan pengolahan tanah, air irigasi akan melunakkan tanah sehingga lebih mudah untuk diolah.
3. Menurunkan suhu tanah, suhu air kan rendah, coba saja kalau saat panas kita menyentuh air, pasti terasa dingin dan sejuk sekali.
4. Mencuci akumulasi garam di daerah perakaran, khususnya di daerah pantai, daerah pantai cenderung memiliki suhu yang tinggi, akibatnya penguapan di permukaan tanah menjadi tinggi, dan tanah bagian atas menjadi kering. Akibatnya, terjadi proses kapilaritas, yaitu naiknya air di bagian bawah tanah menuju bagian atas. Air sari bagian bawah tanah membawa garam, sehingga daerah dekat perakaran kandungan garamnya menjadi tinggi. Nah, kalau sudah demikian, akan terjadi plasmolisis, yaitu keluarnya air dalam akar ke tanah, lama-lama sel-sel akar akan kekurangan air, mengeriput, dan mati. Oleh karena itu perlu ditambahkan air irigasi untuk mengurangi kepekatan air dalam tanah dan mendorong garam di daerah perakaran ke bagian bawah tanah.
5. Mencuci polutan, sama seperti halnya untuk mencuci garam, air juga bisa mendorong polutan di daerah perakaran ke bagian bawah tanah atau bagian yang jauh dari perakaran, sehingga tidak mengganggu perkembangan dan pertumbuhan tanaman.


Lalu, apa itu Siklus Hidrologi?

Menurut Wikipedia.org,
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.


Awalnya, air laut mengalami penguapan atau evaporasi, kemudian berkondensasi membentuk gumpalan-gumpalan awan. Setelah itu awan tertiup angin menuju darat, dan pada kondisi tertentu akan jatuh sebagai presipitasi baik dalam bentuk hujan, gerimis, salju, dan lain-lain. Nah, dalam perjalanannya mencapai tanah, presipitasi bisa mengalami evaporasi kembali, namun juga bisa juga diintersepsi (ini artinya apa sih?) oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
1. Evaporasi/ transpirasi, air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
2. Infiltrasi/ Perkolasi ke dalam tanah, air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
3. Air Permukaan, air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.

Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS).

Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.

Nah, sekarang Mila mendapatkan jawabannya! :)

Seperti yang telah Mila tulis sebelumnya, sumber air irigasi dapat berasal dari air permukaan (danau/ sungai/ waduk) atau dari groundwater. Nah, dalam siklus hidrologi, setelah air mencapai permukaan tanah, air kemudian bergerak secara kontinu dengan tiga cara berbeda, yaitu penguapan, infiltrasi, dan aliiran permukaan. Apabila air langsung mengalami penguapan, maka air yang dapat digunakan untuk irigasi menjadi sedikit, karena air di waduk, sungai, danau, rawa, serta groundwater akan berkurang. Mengapa bisa berkurang, padahal jumlah air di bumi secara keseluruhan kan tetap? Ya, memang secara keseluruhan tetap, tapi wujud dan tempatnya kan berubah. Bila air banyak yang mengalami penguapan maka air permukaan dan air tanah akan berkurang jumlahnya.

Sedangkan bila air mengalami infiltrasi, maupun aliran permukaan terlebih dahulu, ketersediaan air untuk irigasi akan banyak. Seperti yang telah dijelaskan oleh Bapak Dosen sebelumnya, bahwa air lebih dapat dimanfaatkan manusia apabila perputaran daur lambat, yaitu tidak langsung mengalami evaporasi/ transpirasi, tapi mengalami infiltrasi/ perkolasi atau aliran permukaan dahulu.

Demikianlah yang Mila pahami tentang hubungan antara irigasi dengan siklus hidrologi. Untuk para master, apabila pendapat Mila ada yang salah, tolong pembetulannya ya. Terimakasih. :)

Love, Meela xx.

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...