Sabtu, 16 Juli 2011

Malam Nisfu Syaban

Malam ini adalah "MALAM NISFU SYA'BAN" (tutup buku amal dan baik)
Jadi sebelum ditutup, maafkan segala kesalahan dan dosaku ya kawan.
Terselip khilaf dalam canda, tergoles luka dalam tawa, terbelit pilu dalam tingkah, tersinggung rasa dalam bicara. Semoga kita tetap dalam satu jembatan, satu doa dan satu tujuan. dalam menuju RIDHO dan MAGFIRAH ALLAH SWT.
Rasullah bersabda, barang siapa yang saling mengingatkan tentang kedatangan bulan ini, maka api neraka haram baginya. Amin.


Begitu lah salah satu SMS yang Mila terima dari salah satu teman Mila. SMS serupa juga tiba-tiba berdatangan ke handphone Mila. Selain di SMS, hal serupa juga terjadi di jejaring sosial dan di BBM. Semua seakan berloma-lomba meminta maaf akan segala kesalahannya. Semua seakan percaya bahwa api neraka telah haram baginya.

Mila nggak tau siapa orang pertama yang membuat SMS berantai tersebut. Dari struktur tulisannya sangat banyak kesalahan. Juga banyak sekali kata-kata yang mengandung makna tidak jelas, seperti "tutup buku amal dan baik", mungkin maksud sang penulis adalah "tutup buku amal buruk dan baik".

Satu hal yang terbesit dalam pikiran Mila, "kemana orang-orang selama 20 tahun silam, kenapa baru tahun 2011 ini mereka "menghebohkan" hal ini?".

Nggak lama setelah itu, Mila melihat twit dari seorang teman di Twitter. He said:
1# Istilah "Tutup Buku Amal" itu maksudnya gmn? Menurut pengetahuan saya yg pas-pasan, buku amal ditutup saat sseorang tlh mninggal,..

2# ..kecuali 3 (tiga) hal: 1) amal jariyah. 2) ilmu brmnfaat. 3) doa anak soleh.


Mila setuju banget sama pendapat Agan yang satu ini. Tapi, Mila nggak berani komentar yang macem-macem dulu tentang hal ini. Mila juga masih belajar. Kalau Mila tau sesuatu pasti Mila sebarkan ke teman-teman. :)

Setelah membaca twit dari Agan itu, Mila sholat Isya, dan setelah sholat Isya, Mila menyempatkan diri menanyakan pada Ayah tentang Malam Nisfu Sya'ban. Ayah bilang:
Pada saat Malam Nisfu Sya'ban, semua amalan kita selama setahun diangkat ke Arsy.


Anyway, setelah kejadian SMS dan BBM attack tersebut, Mila sempat update status Facebook sebanyak dua kali tentang Malam Nisfu Sya'ban. Well, many people like my status, i don't know why. Tetapi, tiba-tiba ada Agan lain yang memberi komentar sedikit "pedas", berikut adalah percakapan Mila dengan Agan tersebut:
Tiyo Dani (TD: solat Nisfu Sa'Ban...?? Apakah Ada Contoh Dari rOSULULLLAH s.a.w....???
Me: I don't know. Aku juga baru denger. Ehe.
TD: Imam Al Ghazali rahimahullah mengatakan: "shalat-shalat ini sangat masyhur dikalangan mutaakhirin penganut aliran sufi yang saya tidak tahu bahwa shalat maupun doa-doanya berdasarkan dalil yang shahih, akan tetapi itu semua tidak lain adalah bid'ah. Sahabatsahabat kami telah membenci untuk berkumpul-kumpul pada malam nisfu sya'ban baik dimasjid maupun ditempat lainnya".
TD:Imam Nawawi rahimahullah berkata: "shalat rajab (raghaib) dan shalat nisfu sya'ban
adalah merupakan dua bid'ah yang mungkar serta sangat buruk".
Me: Wah, dpt dr mana itu mas? Mau linknya dong. :)
TD: iya Q juga baru tahu.....
TD: bentuk Filenya Pdf....
(Tiba-tiba Agan tersebut mengirimkan filenya ke email Mila, kalau ada yang mau filenya, email me please, I'll forward it to you. ;))
Me: Wah, makasih banget ya uda dikirimin pdfnya. :)
TD: OK... sama"... Semoga Bermanfaat... :-)


Mila juga nggak mau komentar banyak tentang hal ini, soalnya Mila juga belum baca semua dan Mila belum membandingkan dengan sumber lainnya, Mila juga belum diskusi sama Ayah.

Satu lagi, adek tingkat Mila yang namanya Nindya (Echa) juga menuliskan sesuatu tentang Malam Nisfu Sya'ban di statusnya,
“Man Ahdatsa fii amriina haadza maa laisa minhu fahuwa roddun” (Barangsiapa berbuat sesuatu yg baru dalam urusan ku ini (agama) yg tidak ada
perintahnya maka akan tertolak). Mari belajar, silakan search ttg keshahihan perayaan Malam Nisyfhu sya'ban, di YUFID.COM


Tapi, pas Mila cek TKP, situsnya agak membingungkan, jadi, next time akan Mila bagi infonya. Kalau nggak sempat di Blog, Mila akan share di Facebook atau Twitter.

Well, dibalik perbedaan pendapat tentang Malam Nisfu Sya'ban ini, Mila mau mengingatkan bahwa Ramadhan is coming closer. Be ready, guys! And, at last but not least, I wanna say: Mohon maaf lahir dan batin ya.



P.S: Sebenarnya juga ada perbedaan pendapat tentang jatuhnya Malam Nisfu Sya'ban, atau tanggal 15 Sya'ban. Ada yang mengatakan kemarin (15 Juli) ada yang bilang hari ini (16 Juli). But, it doesn't matter. Allah nggak menilai amalan kita hanya pada saat Malam Nisfu Sya'ban, tetapi seluruh amalan kita selama satu tahun. Kalau pun ternyata amalan kita sudah diangkat ke Arsy, amalan kita hari ini akan masuk dalam catatan untuk taun berikutnya. :)

Love, Meela xx.

9 komentar:

  1. Afwan meela.... bila Ada Salah kata di sengaja ataupun tidak...

    BalasHapus
  2. Afwan meela.. bila salah tutur kata yang disengaja atau pun tidak....

    BalasHapus
  3. Maaf mbk meela bila salah bertuturkata Di fb tdi.....

    BalasHapus
  4. Maaf mbk meela bila salah bertuturkata Di fb tdi.....

    BalasHapus
  5. it's okay..
    seneng kok bisa dapet informasi dar masnya. :)

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Malam Nisfu Syaban
    Pertanyaan:
    Assalammu’alaikum.
    Apa keistewaan bulan Sya’ban? Karena saya
    sering mendengar bahwa Allah menutup
    catatan perbuatan manusia dan menggantinya
    dengan catatan baru?
    Terima kasih.
    Wassalammualaikum warahmatullahi wa barakatu
    Dari: Dian

    Jawaban:
    Wa’alaikumus salam warahmatullahi wabarakatuh
    Alhamdulillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
    Pertama, kami tidak pernah menjumpai dalil maupun keterangan ulama bahwa buku catatan amal hamba ditutup di malam nisfu Sya’ban atau ketika bulan Sya’ban. Kami hanya menduga, barangkali anggapan semacam ΐϞi karena kesalah pahaman terhadap hadis, dari Usamah bin Zaid, beliau bertanya “Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat
    anda berpuasa dalam satu bulan sebagaimana anda berpuasa di bulan Sya’ban?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    “Ini adalah bulan yang sering dilalaikan BάήyάƘ orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini
    adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi
    berpuasa.’” (HR. An Nasa’i 2357, Ahmad 21753, Ibnu Abi Syaibah 9765 dan Syuaib Al-Arnauth menilai ‘Sanadnya hasan’) Dalam hadis di atas, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengabarkan, salah satu waktu, dimana amal para hamba dilaporkan adalah ketika bulan Sya’ban. Dan karenanya,
    beliau memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. Kedua, Penting untuk dicatat, Rasulullah
    shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menentukan di tanggal berapa peristiwa pelaporan amal ɪ̣̝̇†ǚ terjadi. Bahkan zahir hadis menunjukkan, ɪ̣̝̇†ǚ terjadi selama satu bulan. Karena itulah, puasa
    yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
    sallam di bulan Sya’ban tidak pilih-pilih tanggal. Beliau juga tidak menganjurkan agar kita
    memilih pertengahan Sya’ban untuk puasa. Yang beliau lakukan, memperbanyak puasa selama Sya’ban. Untuk itu, siapa yang beranggapan dianjurkan
    memperbanyak ibadah ketika pertengahan Sya’ban, dengan anggapan bahwa ketika ɪ̣̝̇†ǚ terjadi pelaporan amal, maka dia harus mendatangkan dalil. Tanpa dalil, berarti dia menebak perkara ghaib. Dan tentu saja, pendapatnya wajib ditolak. Kemudian, penting juga untuk kita perhatikan, hadis itu sedikitpun tidak menyebutkan adanya penutupan buku catatan amal. Beliau hanya menyampaikan ketika bulan Sya’ban terdapat pelaporan amal dan bukan penutupan catatan amal. Ketiga, tidak ada istilah penutupan buku amal dalam islam. Karena kaum muslimin dituntut untuk selalu beramal dan beramal sampai ajal
    menjemputnya. Allah berfirman,
    “Beribadahlah kepada Tuhanmu sampai datang kepadamu Al-Yaqin.” (QS. Al-Hijr: 99)
    Para ulama tafsir sepakat bahwa makna Al-Yaqin pada ayat di atas adalah kematian. Karena setiap manusia dituntut beramal dan
    beribadah selama akalnya masih berjalan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehatkan
    agar kita selalu menjaga iman, dengan istiqamah beramal. Ada seorang sahabat yang
    meminta nasehat kepada beliau. Yang nasehat ini akan selalu dia jaga selama hidupnya. Nasehat yang beliau sampaikan sangat ringkas, Katakan, Saya beriman kepada Allah, kemudian
    istiqmahlah.” (HR. Ahmad 15416 dan sanadnya shahih). Dan yang namanya istiqamah, tentu saja tidak akan ada putusnya. Al-Imam Ahmad pernah ditanya, ‘Kapan waktu untuk istirahat?’ beliau menjawab, “Ketika pertama kali kita menginjakkan kaki kita di surga.”Sekali lagi tidak ada istilah istirahat beramal atau buku catatan amal ditutup sementara.
    Amal kita yang dihisab tidak hanya ketika nisfu Sya’ban, namun juga di bulan-bulan lainnya. Semoga Allah meringankan kita untuk terus
    istiqamah meniti jalan kebenaran. Amin..
    Allahu a’lam

    "Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan
    Pembina KonsultasiSyariah.com)

    BalasHapus
  8. Sorry cm copas " sebenarnya saya sendiri jg " Øяª mudeng" aku udh ucek2 mbah google hampir2 sama jwbnya

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...