Rabu, 13 Juli 2011

Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta atau yang lebih dikenal dengan nama Jogja ini merupakan salah satu kota yang juga merupakan sebuah provinsi di pulau Jawa. Jogja sangat terkenal dengan kekentalan budaya jawanya. Salah satu hal yang sangat melekat dengan nama Jogja adalah Malioboro. Malioboro adalah sebuah jalan yang lebih terlihat seperti sebuah pasar. Tidak lengkap rasanya kalau kita singgah di kota Jogja tanpa mengunjungi Malioboro.


Jalan Malioboro (Malioboro Street) is a major shopping street in Yogyakarta, Indonesia; the name is also used more generally for the neighborhood around the street. It runs north from the Yogyakarta kraton (palace) towards the roads that lead to either Surakarta to the east, or Magelang to the north, as well as Mount Merapi.

Selain Malioboro, Jogja juga terkenal dengan berbagai macam kulinernya seperti Gudeg, Bakpia Pathok, dan kuliner-kuliner lainnya. Kalau Mila perhatiin, rata-rata kuliner khas Jawa itu rasanya dominan manis. Mungkin lebih tepatnya kuliner Jawa Tengah. Kalau leih ke arah timur, rasa gurihnya lebih berasa. Seperti pecel, rawon, soto, dan sebagainya.

Seperti yang Mla ceritakan dalam postingan bertajuk Final Exam yang telah lalu, Keluarga Mila dan Mila pada akhir bulan Juni lalu sempat jalan-jalan ke Solo dan Jogja. Well, nggak seperti jalan-jalan biasanya, yang kebanyakan Mila hanya menghabiskan waktu di hotel atau penginapan, jalan-jalan kemarin terasa lebih seru. Karena Mila puas banget mengunjungi tempat-tempat belanja dan kuliner di dua kota tersebut.

Di Solo, Mila mengunjungi BTC (Beteng Trade Centre) untuk berbelanja berbagai macam pernak-pernik khas solo. Batik yang di jual di sana jauh lebih murah dibandingkan dengan batik-batik yang dijual di Malang. Mila pun sempat membeli sebuah Jubah Batik bernuansa warna coklat. Kapan-kapan, Mila akan membagi foto Mila bersama Jubah Batik tersebut.

Salah satu kuliner yang paling Mila ingat di Solo adalah Timlo (Sastro) Solo. Timlo adalah salah satu kuliner khas Solo di samping Nasi Liwet dan beberapa kuliner lainnya. Awalnya, Mila mengira, Timlo itu sejenis Soto, atau apapun yang rasanya dominan gurih. Ternyata salah besar. Timlo itu rasanya manis, berkuah, isinya adalah telur pindang, sosis solo, dan jeroan seperti ati. Di makan saat siang-siang terik dan perut lapar memang sangat nikmat.


Timlo Sastro Balong merupakan timlo khas Solo yang tidak menggunakan soun, kentang dan jamur, dan hanya disajikan menggunakan rempelo ati, sosis solo dan telur ayam pindang dengan menggunakan kuah timlo.


Kembali ke Jogja, selama di Jogja. Saat berkunjung ke Jogja, Mila berbelanja di Malioboro sebanyak dua kali. Saat malam dan saat siang hari. Dengan dua suasana yang benar-benar berbeda, tetapi tetap saja ramai.


Saat malam hari, Mila berangkat dari hotel sekitar pukul 8, dan tujuan utama Mila saat itu adalah Mirota Batik. Sayangnya pukul 9 Mirota Batik akan tutup, jadi acara berbelanjanya tidak bisa lama-lama. Sedangkan saat siang hari, Mila belanja di sepanjang jalan Malioboro, di pedagang-pedagang di pinggir jalan. Yang Mila beli beragam, dari kaos-kaos bertuliskan Jogja, makanan-makanan ringan oleh-oleh khas Jogja, aksesoris-aksoseris berbau etnis seperti kalung dan gelang, dan lain-lain.

Sebenarnya masih banyak lagi yang menarik dari Kota Jogja. Tapi, karena waktu yang terbatas, Mila masih belum sempat mengunjunginya. Semoga suatu saat nanti Mila bisa menyusuri tempat-tempat seru lainnya di Kota Jogja. :)

Jogja, I miss you~

Love, Meela xx.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...