Sabtu, 23 Juli 2011

Cinderella Man (2005)

Pasti semua orang di seluruh dunia tau dongeng Cinderella yang menceritakan tentang seorang gadis yang tinggal bersama ibu tiri dan kedua saudara tirinya. Beberapa dari teman-teman pasti juga pernah nonton film A Cinderella Story yang dibintangi oleh Hilary Duff. Awalnya, Mila mengira film Cinderella Man ini memiliki plot yang hampir sama dengan kedua film tersebut. Hidup bahagia, ayah meninggal, ibu tiri, saudara tiri, spatu kaca, pangeran, dan lain-lain. Tetapi, kenyataannya sungguh berbeda.



Cinderella Man adalah sebuah film drama Amerika yang diangkat dari kisah nyata, yaitu kisah hidup seorang petinju dunia bernama James J. Braddock. Braddock dalam film ini yang diperankan oleh Russel Crowe merupakan sosok suami dan ayah yang sangat penyayang. Bukan hanya itu, Braddock juga merupakan sosok teman dan sahabat yang baik hati dan juga petinju yang handal. Bahkan sampai di usianya yang sudah tidak dapat dikatakan muda lagi, Ia tetap dapat mempertahankan gelar juara dunia kelas beratnya. Braddock memiliki seorang istri yang sangat cantik dan begitu menyayanginya. Istri Braddock tidak pernah melihat secara langsung saat Braddock sedang bertanding. Hal ini dikarenakan Ia tak pernah tega melihat suaminya terluka. Ia mengatakan pada suaminya, "setiap kali melihat engkau dipukul, aku merasakan sakit yang sama seperti yang engkau rasakan, dan aku tidak sekuat dirimu". Namun, Ia begitu mendukung karir suaminya tersebut. Braddock pernah mengatakan bahwa, "aku tidak akan menang tanpa dukunganmu (istrinya)". Mereka berdua memiliki tiga orang anak yang masih kecil-kecil dan sangat lucu, 2 boys and a girl. Anak-anak mereka sangat mengidolakan Braddock.

Namun, roda kehidupan selalu berputar, hidup tak selamanya di atas. Pada suatu saat terjadi masa yang sangat sulit, dimana terjadi krisis, jumlah pengangguran meningkat, dan Braddock jatuh miskin. Braddock harus berjuang menghidupi keluarganya dengan menjadi petinju amatiran, dimana upah yang Ia terima tidak sepadan dengan kejanya. Parahnya lagi, suatu hari Braddock mengalami patah tulang kanan dan diberhentikan dari dunia tinju.

Untuk menyambung hidupnya dan keluarganya, Braddock mengantri di pelabuhan setiap hari untuk menjadi seorang buruh. Tetapi hal ini tidak mudah, karna setiap harinya hanya dibutuhkan 5-9 orang pekerja, sedangkan jumlah yang mengantri terlalu banyak. Keadaan semakin sulit saat semua tagihan semakin menumpuk dan kluarganya mengalami kelaparan. Sampai pada suatu hari, salah satu anaknya kedapatan mencuri sosis di sebuah toko. Anak itu takut bila Ia dan saudara-saudaranya kelaparan. Tetapi Braddock menyuruhnya mengembalikan sosis tesebut ke toko dan berjanji pada anaknya, "apa pun yang terjadi, kita tidak boleh mencuri, dan aku berjanji tidak akan menitipkan kalian pada panti asuhan atau pun yayasan".

Hingga salah satu anaknya mengalami demam tinggi dan istrinya tidak punya pilihan, Ia pun menitipkan anaknya tanpa persetujuan Braddock. Braddock yang marah langsung beranjak pergi untuk menemui rekan-rekannya terdahulu di tempat Ia biasa bertanding tinju, dan disana ia mengemis untuk meminta bantuan dana agar bisa pergi menjemput anak-anaknya dan membayar tagihan listrik yang sudah 4 bulan tidak pernah dibayar.

Tak lama setelah itu, salah seorang teman baiknya yang melihat keadaan Braddock berusaha membantu dengan membuatnya dia bisa bertanding tinju kembali. Ia juga sampai menjual barang-barang di apartemennya untuk membantu Braddock agar dapat bertanding kembali. Dari sini Mila mengambil hikmah yang sangat dalam, apabila kita bersikap baik pada orang lain, orang lain pun akan menjadi baik pada kita.

Awalnya, Mila mengira setelah itu ceritanya akan tamat dan berakhir bahagia, namun tebakan Mila salah. Setelah itu Braddock kembali bertanding tinju dan mendapatkan upah yang sangat tinggi. Ia menjadi pahlawan bagi kota tempat Ia tinggal. Seluruh kota mendoakannya agar menang melawan juara bertahan tinju kelas berat. Akhirnya, Braddock dapat menrebut gelar juara dunia dan hidup bahagia bersama keluarganya yang bahagia.

Cinderella Man benar-benar sangat mengharukan. Banyak kejadian-kejadian kecil yang membuat Mila menangis. Seperti saat Braddock mengemis pada teman-temannya dan saat istri Braddock membungkus daging pada sebuah tissue saat jamuan makan malam agar anak-anaknya juga dapat mencicipi hidangan tersebut.

Sulit menemukan celah dalam film ini, Mila suka semuanya, dari awal sampai akhir. Cuma satu aja yang Mila nggak suka, adegan waktu Braddock tanding tinju. Soalnya Mila emang dasarnya kan nggak suka kekerasan. Overall, I like this movie and it's really recomended for you, guys! ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...