Minggu, 30 Mei 2010

Mengenal Hama Penting Tumbuhan

Pada suatu ekosistem pertanian ada serangga yang setiap tahun merusak tanaman sehingga menimbulkan kerugian yang cukup besar, ada serangga yang populasinya tidak begitu tinggi tetapi merugikan tanaman pula bahkan ada serangga yang populasinya sangat rendah dan kerusakan yang diderita tanaman kurang diperhitungkan. Untuk mengendalikan hama pada tanaman tertentu dengan tepat, sebelumnya kita perlu mengetahui status hama tersebut, apakah ia termasuk ke dalam hama primer atau major pest¸ hama sekunder atau secondary pest, atau migratory pest atau hama migrasi.

Beberapa Pengertian Hama penting yang saya dapat dari berbagai sumber antara lain ialah:

1. Hama penting ialah hama yang populasinya selalu tinggi dan dapat menyebabkan kerugian pada tanaman yang dibudidayakan.

2. Key pest atau hama utama ialah hama yang selalu muncul pada setiap musim tanam. (Rahardjo, 2010)

3. Hama penting ialah spesies hama yang selalu muncul pada tanaman yang dibudidayakan dan populasinya menimbulkan kerusakan dan kerugian secara ekonomi.

4. Hama utama atau hama primer ialah jenis hama yang pada saat tanam jenis tanaman tertentu selalu ada dan menimbulkan kerugian.

5. Hama penting ialah segala spesies hama yang selalu ada atau muncul pada suatu tanaman yang dibudidayakan tersebut.

Pada tanaman jagung, salah satu hama pentingnya ialah Penggerek Batang Jagung (Helicoverpa armigera). Ngengat betina hama ini meletakan telur pada rambut tongkol atau daun muda secara sendiri-sendiri, seekor ngengat dapat meletakan telur sampai 1000 butir dan stadium telur antara 2-5 hari. Setelah menetas larva bergerak kebawah menuju tongkol clan menggerek bagian ujung atas tongkol. Selanjutnya larva bergerak makin kebawah dan memakan biji-biji muda hingga menjelang pupa. Larva berambut pendek dan mempunyai sifat kanibal, sehingga umumnya hanya dijumpai satu ekor larva da1am satu tongkol. Stadium larva berlangsung selama 17-24 hari dan terdiri dari 6 instar. Menjelang pupa larva keluar dari ujung tonggol atau lubang yang telah dipersiapkan menuju tanah dan membentuk pupa si dalam tanah. Stadium pupa berkisar antara 12-14 hari. Imago tidak tertarik terhadap cahaya lampu minyak biasa tetapi tertarik terhadap cahaya lampu.

Imago betina akan meletakkan telur pada silk jagung dan sesaat setelah menetas larva akan menginvasi masuk kedalam tongkol dan akan memakan biji yang sedang mengalami perkembangan. Infestasi serangga ini akan menurunkan kualitas dan kuantitas tongkol jagung.

Pengendalian yang dapat dilakukan ialah dengan:

a. Pergiliran tanaman dengan tanaman bukan inang.

b. Saat pembentukan bunga/buah serempak.

c. Pengumpulan dan pemusnahan larva yang mudah diambil.

d. Pengendalian dengan penyemprotan insektisida efektif apabila ditemukan 3 tongkol rusak per 50 tanaman atau aplikasi insektisida butiran didaerah kronis/endemis pada saat menjelang berbunga.

Sedangkan pada tanaman kopi, kita mengenal adanya hama Hypothenemus hampei atau penggerek buah kopi. Imago bubuk buah kopi masuk ke buah kopi melalui diskus, kemudian ke endosperma. Serangan pada buah - buah muda hanya untuk keperluan makan bagi imago yang dapat menyebabkan buah gugur dan busuk. Serangan pada saat buah mulai mengeras selain menggerek buah dan memakan biji kopi, bubuk buah juga berkembang biak didalam biji. Sehingga biji menjadi berlubang-lubang, cacat dan busuk.

Pada tomat, kita mengenal kutu kebul, (Bemisia tabaci Genn.), berikut ialah cirri-ciri dan bioekologi kutu kebul:

1. Ciri-ciri:

a. Telur : Telur serangga memiliki ukuran panjang 0,2 mm dan 0,1 mm bulatnya.

b. Nimfa : Nimfa terdiri atas tiga instar. Instar ke - 1 berbentuk bulat telur dan pipih, berwarna kuning kehijauan, dan bertungkai yang berfungsi untuk merangkak. Nimfa instar ke - 2 dan ke - 3 tidak bertungkai, dan selama masa pertumbuhannya hanya melekat pada daun.

c. Imago : Imago berukuran kecil antara (1 - 1,5 mm), berwarna putih, dan sayapnya jernih ditutupi lapisan lilin yang bertepung.

2. Bioekologi:

Telur-telurnya diletakkan di permukaan daun bagian bawah. Masing-masing serangga betina secara acak meletakkan telur sebanyak 50 hingga 400 butir telur (dengan rata-rata 160 butir). Telur yang baru diletakkan berwarna kuning-keputihan selanjutnya berubah warna menjadi agak kecoklatan dan akan menetas setelah tujuh hingga 10 hari. Setelah telur menetas serangga memasuki empat fase nimfa sebelum akhirnya menjadi imago (dewasa). Stadium nimfa rata-rata 9,2 hari. Serangga dewasa biasanya berkelompok pada bagian permukaan bawah daun, dan bila tanaman tersentuh biasanya akan berterbangan seperti kabut atau kebul putih. Lama siklus hidup (telur - nimfa - imago)rata-rata 24,7 hari Dewasa.

Berikut ini beberapa gambar dari beberapa jenis hama dana gejala yang ditimbulkannya:

1. Scirpophaga innotata




2. Riptortus linearis


3. Thrips sp.



4. Plutella xylostella


5. Chilo auricilius


(Berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...