Kamis, 16 Agustus 2012

Internship

Terhitung sejak tanggal 16 Juli 2012, Mila sudah mulai melaksanakan kegiatan magang kerja di PT. BISI International Tbk. Farm Kencong. Sejak itu lah, Mila harus terbiasa tinggal jauh dari rumah. Sayangnya, tempat tinggal sementara Mila sangat jauh dari kata layak. Emang rumahnya bagus, bersih, Ibu kosnya juga ngga jorok. Tetapi, di rumah tersebut, hanya Mila dan salah satu teman Mila yang juga magang di BISI, yang menyewa kamar. Ibu kos, well, mungkin lebih pantas disebut Nenek kos, mengingat usianya yang sudah sepuh, juga hidup sendiri di rumahnya tersebut. Semua anak-anaknya sudah merantau ke kota lain dan membangun hidup dengan keluarga kecil mereka. Artinya, di rumah tersebut hanya ada Mila, teman Mila, sebut saja Nila, dan Nenek kos. Di tambah lagi, lokasi rumah yang berada di daerah perkampungan yang cukup sepi, dan jauh dari pusat Kota, eh, pusat Kecamatan. Kondisi ini benar-benar menyulitkan Mila yang memang baru pertama kali meninggalkan rumah dan menetap di tempat lain untuk jangka waktu yang lumayan lama, menurut Mila.

Sandang, pangan, papan. Menurut Mila, dan memang kenyataannya, ketiga hal tersebut adalah kebutuhan utama atau yang dalam pelajaran Ekonomi di bangku SMP dulu disebut dengan kebutuhan primer. Apabila ketiga hal tersebut tidak terpenuhi dengan baik, maka seseorang akan kesulitan dalam bertahan hidup. Meskipun pada kenyataannya, pada beberapa orang Handphone, Mobil, Komputer, dan beberapa barang mewah lainnya juga telah menjadi kebutuhan primer bagi diri mereka.

Sandang. Karena lokasi magang Mila tidak begitu jauh dari Kota Malang, hanya menempuh waktu 3,5 jam menggunakan bus "Puspa Indah", 2,5 jam menggunakan travel, dan 2 jam menggunakan mobil pribadi, setiap minggu Mila menyempatkan diri untuk pulang kerumah, dan mencuci pakaian-pakaian Mila selama satu pekan untuk dibawa kembali ke kos. Jadi, sandang bukan masalah bagi Mila. Papan. Meskipun lokasinya sepi, rumahnya sepi, dan kamarnya tidak tersedia kunci, serta beberapa kekurangan lainnya di sana dan di sini, tapi, menurut standar Mila, kebutuhan papan sudah cukup terpenuhi. Pangan. Kendala utama adalah pada kebutuhan pangan. Karena lokasinya jauh dari pusat Kecamatan, untuk mencari makan Mila harus berjalan cukup jauh. Karena Polisi di Pare cukup "ketat", setiap keluar menggunakan sepeda motor, Mila harus menyiapkan surat-surat lengkap serta memakai helm standar, dan jangan lupa harus sampai berbunyi "klik". Sungguh ribet. Masalah lainnya adalah, harga makanan di Pare ternyata jauh lebih mahal dari pada di Malang, dan pilihan makanannya sangat minim, dan rasanya, tidak senikmat makanan pinggir jalan di Malang.

But, yeah, no matter what, I'll show the world, and my room mate who underestimates me, that I can survive. It's been a month, and I am alive. Thanks God. And, 2 months left. I hope everything will be fine, and I can do my Internship very well, then get the best mark, A. Aamiin. :)

Love,
Meela xx

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...