Selasa, 30 Agustus 2011

Selamat Hari Raya Idul Fitri!

Mila nggak mau banyak basa-basi kali ini. Dengan segenap hati, Mila ingin memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua "blog-reader" Mila. Mila sadar, kadang tulisan-tulisan Mila menyinggung beberapa gelintir orang di luar sana.

Mila juga mau mengucapkan kepada seluruh umat Muslim di dunia, "SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI". Semoga kita menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Aamiin.

Ngomong-ngomong soal lebaran, kemarin sempet ada heboh-heboh masalah penentuan 1 Syawal. Mila sebenernya pengen nulis tentang ini dari kemarin-kemarin. Tapi Mila nunggu ada laptop+modem karena Mila butuh beberapa literatur, dan kalau lewat Blackberry kurang mendukung.

Jadi, ceritanya, di Indonesia, Shalat Ied dilaksanakan 2 hari berbeda, 30 Agustus untuk Muhammadiyah, jamaahnya, serta beberapa ormas lain, dan 31 Agustus untuk pemerintah, Kemenag, MUI, NU, jamaahnya, serta beberapa ormas lain juga. Kok bisa begitu? Ada apa gerangan?

Kemarin, Mila sudah membahas ini di Twitter (@disismeela). Ya, Mila mendapat respon positif dan negatif. Ada yang bilang "pagi-pagi uda ceramah", ada yang bilang "gitu aja kok diributin", dan lain-lain. Meskipun banyak juga yang meRT tweet-tweet Mila.

Muhammadiyah dari jauh-jauh hari telah mengumumkan bahwa 1 Syawal jatuh pada tanggal 30 Agustus. Mereka memang telah melakukan "perhitungan" seperti yang istiqomah mereka lakukan sejak dulu. Sedangkan pemerintah, masih belum mengumumkan, karena sidang Itsbat baru dilaksanakan ba'da Maghrib pada hari itu (29 Agustus). FYI, pemerintah, dalam konteks ini adalah Kemenag, MUI, NU, ahli meteorologi, dsb menentukan tanggal 1 Syawal bukan hanya dengan metode hisab seperti yang dilakukan oleh Muhammadiyah, tapi medote penggabungan, hisab+ru'yah. Metode hisab dilaksanakan dengan cara perhitungan sedangkan ru'yah dengan melihat "bulan baru".

Ternyata, setelah dilakukan pengamatan hilal, dari beberapa titik, hanya satu titik di Cakung yang melihat hilal, namun titik lainnya tidak. Sedang menurut perhitungan, hilal sebenarnya sudah ada namun hanya 2 derajat yang artinya tidak tampak dengan mata kepala.

Lalu, banyak yang bertanya, mengapa kita tidak mengikuti Mekkah saja? Alasannya, perbedaan waktu dan kondisi geografis. Di mana Indonesia lebih cepat 4 jam, sehingga apabila menunggu keputusan Mekkah, maka pengumuman 1 Syawal baru bisa dikabarkan pukul 23.00 WIB.

Akhirnya, Kemenag memutuskan bahwa 1 Syawal jatuh pada tanggal 31 Agustus. Namun, Muhammadiyah yang memiliki "kepercayaan" berbeda meminta ijin untuk melaksanakan Shalat Ied pada tanggal 30 Agustus dan meminta perlindungan dari pemerintah.

Sontak setelah sidang Itsbat tersebut, banyak orang kecewa. Banyak yang sudah mempersiapkan untuk berlebaran pada tanggal 30 Agustus. Opor ayam sudah terlanjur dimasak, beras sudah menjadi ketupat, baju baru sudah berteriak-teriak ingin lekas dipakai. Kemudian mulai berdatanganlah hujatan-hujatan kepada pemerintah. Ada yang tetap ikut lebaran hari Selasa, dengan alasan bermacam-macam. Dari mulai takut dosa puasa pada tanggal 1 Syawal, Rasulullah saja hanya 1 kali berpuasa selama 30 hari, sampai Mekkah saja besok lebarannya.

Well, itu hak mereka untuk memilih. Tapi Mila rasa, mereka juga harus menghargai orang lain yang memilih opsi yang berbeda dari mereka. Tidak perlu saling mengejek, mengolok, dan menyindir.

Mila geram sebenarnya melihat hal tersebut. Namun, Mila maklum, mungkin mereka masih belum mengerti saja, jadinya mereka marah.

Mila dan keluarga memilih untuk mengikuti pemerintah, karena kita sebagai umat Muslim juga diperintahkan untuk mematuhi "Ulil Amri". Tapi Mila juga nggak menyalahkan mereka yang lebaran lebih dulu. Toh kalau sudah yakin, harus segera melaksanakan Sholat Ied, kalau tidak malah akan berdosa.

Sekarang, Alhamdulillah, keributan sudah mulai mereda. Ucapan maaf sudah mulai membanjiri SMS, BBM, twitter, dan sebagainya.

Semoga keributan seperti ini tidak pernah terjadi lagi. Semoga kita semua belajar dari hal ini. Aamiin.

Selamat hari raya Idul Fitri ya Teman-teman. Semoga hari raya kali ini menyenangkan. \(´▽`)/

Love, Meela xx. (˘⌣˘)ε ˘)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Minggu, 21 Agustus 2011

Kutipan di Hari Kemerdekaan

Tujuh belas agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
Kita tetap setia tetap setia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap setia
Membela negara kita

Tepat di tanggal 17 Ramadhan tahun ini, kita, bangsa Indonesia merayakan hari ulang tahun kemerdekaannya yang ke-66.

Yah, taun ini banyak sekali hujatan-hujatan di luar sana kepada bangsa kita tercinta ini. Bukan, bukan hujatan dari para penjajah, tapi hujatan dari anak negeri yang kecewa dengan tingkah para pemerintahnya, yang sedih dengan negerinya.

Salah mereka menghujat negerinya sendiri? Entahlah.

Mila sendiri juga sedih ngeliat peliknya masalah yang dihadapi bangsa kita. Tapi, siapa yang mau Mila salahkan? Rasanya tak pantas menyalahkan orang lain bila kita sendiri juga tidak lebih baik dari orang yang kita salahkan.

Buat apalah tenaga kita dibuang-buang untuk menghujat tanah air kita, Pemuda. Ayo kita sama-sama singsingkan lengan baju kita.

Bangun pemudi pemuda Indonesia
Tangan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

Jangan lah terus menyalahkan orang lain. Apa lagi menghina bangsa kita sendiri. Kebiasaan "orang kita" yang senang sekali mengeneralisasikan suatu masalah. Entah lah istilah yang Mila pilih benar atau tidak. Maksud Mila adalah, ketika di negara kita ada beberapa korupsi, langsung "orang kita" ramai-ramai membicarakan dan menjelek-jelekkan negara kita, buka si koruptornya. Lalu saat FPI menyerang warung yang buka saat bulan Ramadhan, langsung "orang kita" mencaci maki FPI beserta Islamnya. Ups, maaf OOT. Mila cuma mengambil contoh yang sedang marak saja.

Entah sapa yang pikirannya dangkal. Sedih.

gimana negara kita mau dihargai negara tetangga kalo kita sendiri nggak menghargai negara kita?

masih belum bisa mengharumkan nama bangsa? seenggaknya nggak usah jelek-jelekin bangsa sendiri dong ya.. :)

Well, Mila nulis postingan ini nggak ada maksud apa-apa. Kalau pun ada, Mila nggak maksud buruk. Sumpah. Mila cuma beropini. Mila hanya menyalurkan unek-unek Mila. Meskipun agak sedikit terlambat. :Dv


Akhir kata, Mila ingin mengucapkan, DIRGAHAYU INDONESIAKU!

Love, Meela xx.

Jumat, 19 Agustus 2011

Mainan Baru

Halo pemirsa, kembali lagi dengan Mila di sini. :D

Akhir-akhir ini Mila jarang ngeblog karena baru menemukan mainan-mainan baru di dunia maya. Well, sebenernya mereka nggak baru, tapi Mila aja yang baru aktif mainin mereka. Sebelumnya, Mila sudah pernah mengenalkan Twitter dan Tumblr, sekarang Mila mau mengenalkan teman-teman mereka yang nggak kalah serunya.

1. Kaskus.


Yak, Mila udah sering banget nyebut-nyebut komunitas terbesar di Indonesia yang satu ini. Mila mulai join Kaskus pada Februari 2010, tapi Mila hanya sekedar membaca postingan-postingan (disebut dengan Thread) yang ada di sana. Tapi, akhir-akhir ini, Mila mulai berpartisipasi memberikan komen di beberapa Thread yang menurut Mila bagus. Dan akhirnya, Mila sudah naik level dari Newbie menjadi Kaskuser. Untuk mencapai level Kaskuser, Mila harus menyumbang 100 komentar terlebih dahulu. Kaskuser masih termasuk level bawah kalau di Kaskus. Masih ada level-level lain di atasnya.

Tingkatan level di Kaskus antara lain sebagai berikut:
> 0-99 = newbie
> 100-499 = kaskusser
> 500-749 = aktivis kaskus
> 750-999 = kaskus holic
> 1.000-3.999 = kaskus addict
> 4.000-9999 = kaskus maniac
> 10.000-24.999 = kaskus geek
> 25.000-49.999 = kaskus freak
> 50.000-~ = made in kaskus

Dan sampai detik ini Mila baru punya 141 post. Nggak apa lah ya. Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit.

Oh, iya, di kaskus juga ada istilah ISO. Mila sendiri kurang paham maksudnya ISO itu apa. Tapi denger-denger sih ISO itu kalo postingan kita sudah mencapai 2000. Kalau sudah ISO, kita bisa nimpuk orang dengan bata atau cendol. Bata akan membuat reputasi orang menjadi merah (buruk) sedangkan cendol sebaliknya, bisa bikin reputasi orang jadi hijau (baik).

Ini adalah contohnya, yang atas adalah yang reputasinya bagus (banyak ijo-ijonya) sedangkan yang bawah reputasinya jelek.


Well, masih banyak sebenernya yang Mila pengen share tentang Kaskus. Karena kaskus itu unik banget. Khususnya bahasanya. Seperti gan, repsol, nubitol, pejwan, pertamax, komeng, boneng, afgan, rossa, dsb. Bahkan beberapa bahasa Kaskus menjadi lazin digunakan di komunitas lain di dunia maya maupun di dunia nyata. Dan satu kata yang begitu fenomenal, yaitu Maho atau MANUSIA HOMO.

2. Looklet.

Heello, kemana aja Mila? Tahun 2011 gini baru maen Looklet. Ya ya, Mila tau, pasti para wanita-wanita di luar sana akan berkata demikian. Buat para wanita yang sangat suka dengan yang namanya fashion, pasti kenal sama yang namanya Looklet. Kalau Mila bilang, Looklet itu semacam permainan "baju-bajuan" pas jaman SD dulu. Jadi, kita bebas memasangkan berbagai macam baju, celana, rok, sepatu, dan asesoris lainnya.

Ini lah beberapa "look" yang sudah Mila buat di Looklet.




Cantik-cantik banget kan? Yah, harus kuat iman aja deh kalo maenan Looklet. Kalau nggak kuat iman pasti kepengen ini kepengen itu deh.

3. Google Plus.


Well, kalo Google+ atau yang biasa disebut dengan G+ memang merupakan sesuatu yang baru di dunia maya. Nggak terlalu baru juga sih. Sekitar 2 bulanan yang lalu. Sekilas G+ ini terlihat seperti Facebook, namun dipenuhi dengan fitur-fitur baru yang belum ada di Facebook. G+ terkenal dengan istilah "circle" atau "lingkaran"nya. Mila nggak begitu sering main di G+ sih. Tapi yang pasti G+ masih bebas 4L4y kok.

Sayangnya, untuk bisa join G+, sebelumnya kita harus terlebih dahulu diinvite oleh orang yang sudah tergabung dengan G+. Kebetulan, Mila dulu diinvite sama seorang blogger. Pas lagi blog-walking, Mila menemukan postingan tentang G+, dan Mila memohon untuk diinvite. Ternyata beliaunya baik dan menginvite semua blog readernya lo.

Buat teman-teman yang belum bergabung dengan G+ dan berharap untuk diinvite, silahkan tinggalkan e-mailnya, dan akan Mila invite secepatnya. Kesempatan terbatas hanya untuk 150 orang pendaftar pertama ya! :D

Oiya, G+ bukan hanya untuk pengguna gmail saja lo. Pengguna ymail juga bisa bergabung dengan G+. Caranya cukup dengan sign-in dengan menggunakan akun google (atau yang biasa digunakan untuk sign-in di blogger).

4. Heello


Heilooo! ini baru mainan terbaru di dunia maya. Mila kenal Heello dari Kaskus. Hello ini kalau dilihat-lihat mirip dengan twitter, namun dengan istilah yang berbeda. Twitter punya "tweets", Heello punya "pings", Twitter punya "follow", Heello punya "listen". Bedanya, Heello punya profil page sendiri. Denger-denger, yang mendirikan Heello ini adalah pendiri TwitPic.

My Heello is @disismeela, listen me ya everybodeeh! I'll listen you back. ;)

Jumat, 12 Agustus 2011

Kamis, 11 Agustus 2011

Jangan Berpacaran Lebih dari 4 Tahun?

Kaskus. Hari gini, siapa sih yang masih nggak tau Kaskus? Menurut Wikipedia.org, Kaskus adalah situs forum komunitas maya terbesar dan nomor 1 Indonesia dan penggunanya disebut dengan Kaskuser. Kaskus itu seperti kantung ajaibnya Doraemon, apa-aja-ada-di-sana. Dari mulai ilmu pengetahuan, ilmu agama, berita politik, info selebritis, sampai jokes. Mila sendiri sebenernya udah punya akun Kaskus, tapi Mila nggak begitu aktif. Kadang-kadang kaluau lagi nggak ada kerjaan, Mila suka iseng bukain Lounge kaskus dan baca thread-thread yang berjejer di page 1.

Ngomong-ngomong soal Kaskus, tempo hari, waktu Mila lagi suntuk banget di rumah, Mila iseng buka Kaskus, "sapa tau bisa nemu jokes yang bisa bikin suntuk ilang", pikir Mila. Niatnya cuma sebentar, tapi ternyata kecantol cukup lama, dan akhirnya Mila menemukan sebuah artikel yang berjudul JANGAN PACARAN LEBIH DARI 4 TAHUN, BAHAYAAA GAN!!!. Hah? Serius? Kenapa emangnya? Aduh, gawat nih, usia hubungan Mila dan si Dia sudah masuk 3 tahun, dan berarti sisa 1 tahun lagi dong? Hiks. #sedih #nangis

Katanya, hormon cinta itu hanya bisa bertahan 4 tahun, dan sisanya hanyalah dorongan seks.

Sebuah hubungan pasti akan menemui titik jenuh. Bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu sudah habis. Peneliti menemukan jika sudah lewat 4 tahun yang tersisa hanya dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi.

Hal itu diungkapkan oleh peneliti dari Researchers at National Autonomous University of Mexico. Menurut peneliti disana, rasa tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun.

“Tidak ada cinta yang benar-benar murni setelah 4 tahun,” ujar seorang peneliti seperti dikutip dari Geniusbeauty, Rabu (9/12/2009).

Rasa tergila-gila yang muncul pada awal-awal jatuh cinta disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri.

Hormon-hormon itu sangat baik untuk tubuh dan mempengaruhi kesehatan seseorang karena bisa membuat aliran darah lebih lancar, denyut jantung lebih stabil, rileks dan perasaan lebih bergairah dan bersemangat. Namun masalahnya efek hormon-hormon itu tidak akan abadi dan akan berkurang seiring berjalannya waktu.

“Bahkan cinta yang sangat dalam sekalipun akan kehabisan efek itu ketika sudah berjalan lebih dari 4 tahun. Hal itu dikarenakan tubuh sudah kebal terhadap semua efek hormon tersebut. Jika sudah begitu, rasa cinta akan cenderung berubah menjadi ketergantungan emosi dan seksual,” jelas peneliti dari Meksiko.

Peneliti telah melakukan survei skala besar terhadap orang-orang yang jatuh cinta dan menemukan fakta bahwa cinta adalah obsesi. Ketika terobsesi pada seseorang, apapun caranya akan diperjuangkan, bahkan rela tidak tidur dan tidak makan hanya gara-gara memikirkan orang yang dicintainya. Tapi setelah mendapatkannya, perlahan rasa itu akan hilang.

Untuk itu, bersiap-siaplah terhadap segala kemungkinan terburuk dari sebuah hubungan setelah melewati masa 4 tahun. Hindari rutinitas yang membosankan dan cari variasi dalam setiap kegiatan bersama agar tidak dilanda stres. Coba ingat-ingat lagi, apa yang membuat Anda jatuh cinta padanya dulu, lalu hayati lagi perasaan itu.


Well, yeah, Mila agak nggak setuju dengan beberapa pendapat yang TS berikan, yang pertama, perasaan cinta disamakan dengan perasaan tergila-gila, dan kedua, cinta disamakan dengan obsesi. Mila sendiri juga masih belum mengetahui apa makna cinta yang sebenarnya, Mila juga kadang nggak yakin bahwa Mila sudah pernah merasakan cinta atau belum, karena batasan antara cinta, suka, dan sayang yang tidak jelas. Tapi, Mila nggak setuju kalau cinta disamakan dengan rasa tergila-gila. Cinta itu indah, cinta itu baik, sebaliknya, rasa tergila-gila memiliki kata dasar gila yang artinya kurang baik. Cinta tidak sama dengan obsesi. Mengapa?

Dulu, pernah ada seorang wanita yang "dekat" dengan orang yang Mila cintai, dan dengan entengnya wanita tersebut mengatakan bahwa Mila tidak mencintai orang yang Mila cintai, tapi Mila hanya terobsesi padanya. Memang siapa dia yang dengan mudahnya menilai apa yang tidak bisa dia lihat? Dia juga nggak pernah tau apa aja yang sudah Mila lewati sebelum bersama orang yang Mila cintai dan selama bersama orang yang Mila cintai. Cinta nggak bisa dinilai pada satu waktu dan pada satu tempat. Cinta itu proses.

Kembali ke masalah cinta yang hanya bertahan 4 tahun. Sempat ada perasaan takut di hati Mila. Bukan, Mila bukan takut nggak mencintai Dia lagi, tapi Mila takut Dia benar-benar kehilangan cintanya pada Mila. Well, sebenarnya hal itu sudah pernah terjadi beberapa waktu silam dan menyebabkan hubungan Mila dan Dia menjadi hanya bertitel "teman".

Mila sempat mendiskusikan hal ini dengan Hilda, sahabat Mila. Dan, Hilda membenarkan hal ini. Hilda yang sudah menikah menjadi takut karena banyak sekali cerita suami dan istri yang mulai sering bertengkar setelah tahun ke-4 pernikahan mereka. Memang seram. Tapi menurut Mila, bukan cinta yang mengendalikan kita, tapi sebaliknya, we're the boss. Dan ingat lah, kita masih punya Tuhan, yang apabila Ia berkehendak, maka apa pun bisa terjadi.

Jadi, Mila tetep setuju bahwa REAL LOVE HAS NO ENDING. Tapi, tetep dengan izin Tuhan. :)

Kamis, 04 Agustus 2011

The Pianist (2002)


Heylo, people!

On this happy occasion, I would like to tell you a movie tittled The Pianist. Well, this movie is not a new one, but, I think not many people knew about this movie. Same as Cinderella Story that I have mentioned earlier, The Pianist was adapted from a real incident. This movie tells about a famous Jewish pianist in Poland. And here is the plot I take from Wikipedia.org.

Władysław Szpilman, a famous Polish Jewish pianist working for Warsaw Radio, sees his whole world collapse with the outbreak of World War II and the invasion of Poland on 1 September 1939. After the radio station is rocked by explosions from German bombing, Szpilman goes home and learns that the United Kingdom and France have declared war on Nazi Germany. He and his family rejoice, believing the war will end quickly.

When the German Army enters Warsaw, living conditions for the Jewish population gradually deteriorate as their rights are slowly eroded: first they are allowed only a limited amount of money per family, then they must wear armbands imprinted with the blue Star of David to identify themselves, and eventually, in November 1940, they are all forced into the squalid Warsaw Ghetto. There, they face hunger, persecution and humiliation from the SS and the ever-present fear of death, torture and starvation. The Nazis become increasingly sadistic and the family witnesses many horrors inflicted on other Jews. In one scene, a group of Einsatzgruppen, led by an NCO, go into the apartment across from the Szpilmans. They order the family on the top floor to stand, then when an elderly man in a wheelchair is unable to comply, the SS throw him off the balcony. The rest of the family are then taken out into the street and shot, and the SS drive off, running over the bodies along the way.

Before long, the family, along with thousands of others, are rounded up as part of Operation Reinhard for deportation to the extermination facility at Treblinka. As the Jews are being forced onto rail cars, Szpilman is saved at the last moment by one of the Jewish Ghetto Police, who happens to be a family friend. Separated from his family and loved ones, Szpilman manages to survive. At first he is pressed into a German reconstruction unit inside the ghetto as a slave labourer. During this period, another Jewish labourer confides to Szpilman two critical pieces of information: one, that many Jews who still survive know of the German plans to exterminate them, and two, that a Jewish uprising against the Germans is being actively prepared for. Szpilman volunteers his help for the plan. He is enlisted to help smuggle weapons into the ghetto, almost being caught at one point.

Later, before the uprising starts, Szpilman decides to go into hiding outside the ghetto, relying on the help of non-Jews who still remember him such as an ex-coworker of his from the radio station. While living in hiding, he witnesses many horrors committed by the SS, such as widespread killing, beating and burning of Jews and others (the burning is mostly shown during the two Warsaw uprisings). In 1943, Szpilman also finally witnesses the Warsaw Ghetto Uprising he helped to bring about, and its aftermath as the SS forcibly enters the ghetto and kills nearly all the remaining insurgents. A year goes by and life in Warsaw further deteriorates. Szpilman is forced to flee his first hiding place after a neighbor discovers he is hiding there. In his second hiding place, near a German military hospital, he is shown into a room with a piano and then told to be as quiet as possible. Here, he nearly dies from jaundice and malnutrition.

In August 1944, the Polish resistance mounts the Warsaw Uprising against the German occupation. Szpilman witnesses the Polish insurgents fighting the Germans outside his window. Again, Szpilman narrowly escapes death when a German tank shells the apartment he is hiding in. Warsaw is virtually razed and depopulated as a result of the fighting (see Aftermath of the Warsaw Uprising). After the surviving Warsaw population is deported from the ruins and the German SS escape from the approaching Soviet Army, Szpilman is left entirely alone. In buildings still standing, he searches desperately for food. While trying to open a can of Polish pickles, Szpilman is discovered by a captain of the Wehrmacht, Wilm Hosenfeld. Upon questioning Szpilman and discovering that he is a pianist, Hosenfeld asks Szpilman to play something for him on the grand piano that happens to be in the building. The decrepit Szpilman, still a musical genius, plays "Ballade in G-Minor, Op. 23" by Frederic Chopin, moving Hosenfeld to spare Szpilman.

Hosenfeld lets Szpilman continue hiding in the attic of the building and even brings him food regularly, thus saving his life. Another few weeks go by, and the German troops are forced to withdraw from Warsaw due to the advance of Red Army troops. Before leaving the area, Hosenfeld asks Szpilman what his name is, and, upon hearing it, remarks that it is apt for a pianist (Szpilman being the Polish rendering of the German Spielmann, meaning "man who plays"). Hosenfeld also promises to listen for Szpilman on Polish Radio. He gives Szpilman his Wehrmacht uniform greatcoat and leaves. Later, that coat is almost fatal for Szpilman when Polish troops, liberating the ruins of Warsaw, take him for a German officer and shoot at him. He is eventually able to convince them that he is Polish, and they stop shooting. One soldier asks him why he is wearing a Wehrmacht coat, to which Szpilman replies, "I am cold."

As newly freed prisoners of a concentration camp pass a fenced-in enclosure of German prisoners of war sitting on the ground and guarded by Soviet soldiers, they start collectively verbally abusing the prisoners, with one tirading that he used to be a violinist. A visibly beaten Hosenfeld, a shadow of his former once proud demeanor, comes up to the fence and asks the violinist if he is familiar with Szpilman, which the violinist confirms. Hosenfeld states that he helped him in hiding and asks if Szpilmann can return the favor. Szpilman, now playing live on Warsaw Radio, is visited by the violinist in the studio, who takes him to the site with all the prisoners having been removed along with any trace of the stockade. In the film's final scene, Szpilman triumphantly performs Chopin's Grand Polonaise brillante in E flat major to a large audience in Warsaw. Title cards shown just before the end credits reveal that Szpilman continued to live in Warsaw and died in 2000, but that Hosenfeld died in 1952 in a Soviet prisoner-of-war camp.


Actually, I don't really like antiquity movies which have a lot of shooting scenes. They are kind of movies that I might not watch because it is very boring to me. However, I started to love that kind of movies after watching the Down Hill. The film also tells the massacre of Jews by the Germans, and the defeat of Germany by Russia. This movie has many fight scenes that often makes my head hurt and wanted to puke. However, because the storyline is good, I become like it and make this kind of movies as an exception.

I give this film 4 stars because of it's good storyline, and give it hundreds stars because it has eliminated my boredom. And I recommend this film for you. This is a must be watched film!

Love, Meela xx.

Senin, 01 Agustus 2011

Marhaban Ya Ramadhan

Huah, mulai lagi deh penyakit malesnya. Maaf sekali Mila telah menghilang dari perblogan. Dan nggak kerasa sekarang sudah masuk bulan suci Ramadhan aja. Alhamdulillah, Mila bersyukur banget masih diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk bertemu dengan bulan suci ini.

Ramadhan kali ini, ehm, Ramadhan keempat Mila bersama si Dia. Nggak kerasa juga ternyata sudah empat Ramadhan Mila lewati bersama orang spesial itu. Semoga Mila dan dia masih diberi kesempatan untuk melewati Ramadhan berikut-berikutnya bersama-sama. Aamiin.

Well, ternyata sms "Selamat Ramadhan" dan "Mohon Maaf Lahir Batin"nya nggak sebanyak pas waktu malam nisfu Sya'ban kemarin. Tanya kenapa? Mila juga nggak tau kenapa. Mungkin pada nggak punya pulsa kali ya, soalnya kan akhir bulan. Eh, ini awal bulan ding. Tanggal 1 Ramadhan kali ini ternyata bertepatan dengan tanggal 1 Agustus.

Pada hari pertama puasa ini juga Mila mengikuti pertemuan terakhir LES MENGEMUDI MOBIL. Ya, akhirnya Mila ikut les mengemudi mobil juga. Ternyata seru banget dan nggak susah. Cuman feeling dan skillnya harus lebih dilatih lagi dengan membiasakan menyetir mobil. Tadi sih uda dites sama si Dia. Mila disuruh nyetir mobilnya dia. Dan Alhamdulillah, Mila nggak nabrak. :D

Okey deh, segini dulu dari Mila. Thank you for visiting and reading my blog. Happy fasting bagi semua umat Muslim di dunia. Semoga Ramadhan kali ini tidak terlewati begitu saja. Semoga kita bisa mengumpulkan amalan-amalan baik dan bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Aamiin.

Love, Meela xx. ;)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...